Kamis 29 Sep 2022 17:40 WIB

Warga Selamatkan Bayi Orang Utan Tapanuli yang Ditinggal Induk

Bayi orang utan jantan tersebut diperkirakan berusia 11-12 bulan.

Seekor orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) betina dengan bayi kembar. Warga Selamatkan Bayi Orang Utan Tapanuli yang Ditinggal Induk
Foto: socp
Seekor orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) betina dengan bayi kembar. Warga Selamatkan Bayi Orang Utan Tapanuli yang Ditinggal Induk

REPUBLIKA.CO.ID, TARUTUNG --  Warga Tapanuli Utara, Sumatra Utara Luas Sitompul (40 tahun) dan Noel Sitompul menyelamatkan satu individu bayi orang utan Tapanuli dari kawasan perkebunan durian Aek Sorminan Desa Sitoluompu, Kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara.

"Setelah bayi orang utan itu ditemukan, warga menyerahkannya kepada kepolisian, dan untuk saat ini akan kita serahkan kepada BBKSDA," kata Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Bayi orang utan Tapanuli tersebut berjenis kelamin jantan yang diperkirakan berusia 11-12 bulan. Penyelamatan berawal saat dua orang warga Desa Sitoluompu, menemukan bayi orang utan itu sedang menyendiri dan telantar di lokasi kebun durian Aek Sorminan.

Luas Sitompul dan Noel Sitompul menemukan keberadaan bayi orang utan tersebut sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu (28/9/2022). 

"Tindakan penyelamatan anak orang utan ini sebagai satwa dilindungi oleh dua orang warga Pahae, sangat kami apresiasi," kata Johanson.

Kedua warga menemukan bayi orang utan tersebut saat pergi untuk mengumpulkan durian. Mereka melihat anak orang utan tersebut menyendiri sedang memakan durian yang jatuh.

Keduanya sempat membiarkan bayi tersebut di sekitar lokasi karena mengira ada induknya yang secara sembunyi menjaganya. Namun, ditunggu hingga malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, bayi orang utan tersebut tetap sendiri tanpa induk.

Selanjutnya, keduanya mengambil inisiatif mendekati anak orang utan tersebut untuk menyelamatkannya dan membawanya ke kampung untuk dilaporkan kepada kepala desa setempat. Kanit Tipiter Polres Taput Ipda Imron Barus yang mendapatkan informasi dari kepala desa segera meluncur ke lokasi.

Warga menitipkan bayi orang utan itu kepada polisi untuk diserahkan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Wilayah IV Tarutung Manigor Lumbantoruan. Manigor yang didampingi Krisna dari tim OIC mengungkapkan, bayi orang utan yang ditemukan warga merupakan satwa dilindungi jenis orang utan Tapanuli yang merupakan salah satu spesies dari genus orang utan yang berasal dari daerah Tapanuli.

Orang utan Tapanuli merupakan tambahan spesies baru sekaligus spesies ketiga yang ditemukan setelah spesies orang utan Kalimantan dan orang utan Sumatera. Saat ini, jumlah populasi orang utan Tapanuli hanya tersisa sekitar 800 ekor yang hidup di wilayah hutan Tapanuli.

"Biasanya, anak orang utan akan dilepas induknya pada umur 7 tahun. Makanya, setelah nantinya orang utan ini cukup besar dan dewasa, barulah kita akan melepasliarkan di alam bebas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement