Jumat 30 Sep 2022 01:50 WIB

Penjaga Pantai Swedia Temukan Kebocoran Keempat pada Pipa Nord Stream

Dua dari empat kebocoran pipa Nord Stream berada di zona ekonomi eksklusif Swedia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Dua dari empat kebocoran pipa Nord Stream berada di zona ekonomi eksklusif Swedia. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Dua dari empat kebocoran pipa Nord Stream berada di zona ekonomi eksklusif Swedia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Penjaga pantai Swedia menemukan kebocoran gas keempat pada pipa Nord Stream. Kebocoran keempat terjadi di pipa Nord Stream 2, tepatnya di dekat lubang yang lebih besar yang sebelumnya ditemukan di dekat pipa Nord Stream 1.

"Dua dari empat (kebocoran) ini berada di zona ekonomi eksklusif Swedia," kata juru bicara penjaga pantai Jenny Larsson, pada Rabu (28/9/2022) malam.

Baca Juga

Sebelumnya, dua kebocoran pipa lainnya berada di zona ekonomi eksklusif Denmark. Uni Eropa menduga ada sabotase berada di balik kebocoran gas pada pipa bawah laut yang dialirkan dari Rusia ke Eropa. Uni Eropa berjanji akan memberikan tanggapan serius terkait gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energinya.

Kebocoran pipa gas mendorong Denmark membatasi pengiriman dalam radius lima mil laut. Kedua jaringan pipa tersebut telah menjadi titik panas dalam perang energi yang meningkat antara Eropa dan Moskow. Krisis ini telah memukul ekonomi utama Barat dan membuat harga gas melonjak.

Sejauh ini tidak ada pipa yang memompa gas ke Eropa pada saat kebocoran ditemukan. Akan tetapi kedua pipa masih mengandung gas di bawah tekanan. Insiden tersebut akan menghalangi setiap upaya untuk memulai kembali operasi komersial salah satu saluran pipa.

Rusia memangkas pasokan gas ke Eropa melalui Nord Stream 1 sebelum menghentikan aliran gas secara menyeluruh pada Agustus. Rusia menyalahkan sanksi Barat karena menyebabkan kesulitan teknis pengiriman gas. Namun politisi Eropa berpendapat, klaim Rusia itu adalah dalih untuk menghentikan pasokan gas.

Pipa Nord Stream 2 baru saja selesai tetapi belum memasuki operasi komersial. Rencana untuk memasok gas melalui pipa Nord Stream 2 dibatalkan oleh Jerman beberapa hari sebelum Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.  

"Ada dua kebocoran di Nord Stream 1. Satu kebocoran di zona ekonomi Swedia dan satu kebocoran di zona ekonomi Denmark. Mereka sangat dekat satu sama lain," kata juru bicara Administrasi Maritim Swedia (SMA) kepada Reuters.

Juru bicara itu mengatakan kebocoran terletak di timur laut Pulau Bornholm di Denmark. Hingga kini penyebab kebocoran masih belum diketahui. "Kami terus mengawasi untuk memastikan tidak ada kapal yang datang terlalu dekat ke lokasi," kata juru bicara SMA.

Pihak berwenang Denmark telah meminta agar tingkat kesiapan negara untuk sektor listrik dan gas dinaikkan setelah kebocoran tersebut. Dengan peningkatan level kesiapan ini berarti perusahaan di sektor listrik dan gas harus menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan misalnya pada pembangkit, gedung, dan instalasi.

"Pelanggaran pipa gas sangat jarang terjadi. Kami ingin memastikan pemantauan menyeluruh terhadap infrastruktur penting Denmark untuk memperkuat keamanan pasokan di masa depan," kata Kepala Badan Energi Denmark, Kristoffer Bottzauw.  

Badan Energi Denmark menyebut kapal bisa kehilangan daya apung jika memasuki area kebocoran pipa tersebut. Selain itu, mungkin ada risiko penyalaan di atas air dan di udara. Badan Energi Denmark menambahkan tidak ada risiko keamanan yang terkait dengan kebocoran di luar zona eksklusif.

Kebocoran gas hanya akan memengaruhi lingkungan secara lokal. Berarti kebocoran gas hanya berdampak di area yang terdapat gumpalan gas di kolom air. Kebocoran pipa gas akan mempunyai efek merusak iklim dari keluarnya gas metana ke udara.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement