REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang peretas telah memperoleh akses ke akun Apple News Fast Company. Lalu dia menggunakannya untuk mengirim pesan yang sangat ofensif kepada pelanggan pada Selasa.
Pesan yang tidak bisa dikutip, menyinggung beberapa tingkatan dan ditandatangani "Thrax was here." Apple News telah mengonfirmasi bahwa pesan tersebut dikirim oleh akun Fast Company.
"Peringatan yang sangat ofensif dikirim oleh Fast Company yang telah diretas. Apple News telah menonaktifkan saluran mereka," kata akun Twitter resmi Apple News dalam cuitannya, dilansir Mashable, Rabu (28/9/2022).
Sampai saat ini belum ada kabar kapan dan apakah saluran Fast Company di Apple News akan diaktifkan kembali. Dalam sebuah pernyataan resmi, Fast Company mengatakan sistem manajemen kontennya diretas pada Selasa malam dan digunakan untuk mengirim dua pemberitahuan pesan cabul dan rasis kepada pengikut penerbit yang berselang sekitar satu menit.
"Pesan-pesannya keji dan tidak sejalan dengan konten dan etos Fast Company,” katanya.
Fast Company mengatakan peretasan tersebut terkait dengan peretasan situs webnya pada Ahad sore saat bahasa serupa muncul di beranda situs dan halaman lainnya. Perusahaan menutup situs itu tetapi memulihkannya dua jam kemudian.
Namun, tampaknya peretas juga telah memanfaatkan akses ke akun Apple News Fast Company. Fast Company mengatakan sedang menyelidiki situasi tersebut dan telah menutup situs webnya di FastCompany.com hingga masalah tersebut diselesaikan. Hingga tulisan ini dibuat, situs web tersebut masih belum tersedia.