REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebutkan pengaktifan kembali rute TransJakarta ke Bekasi dan Ciputat untuk mengurangi polutan, khususnya dari pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum massal. Karena itu, ia mengajak masyarakat kota penyangga untuk menggunakan transportasi publik yang sudah disiapkan pemerintah agar dapat lebih efisien dan tentu lebih sehat.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan, beroperasinya TransJakarta ke daerah penyangga diproyeksikan akan mengalihkan pengguna kendaraan pribadi karena sekitar 12 juta sepeda motor per hari masuk Jakarta khususnya saat hari kerja. "Kami dorong kami siapkan layanan angkutan umum langsung. Tadi yang ke Bekasi sudah kami jalankan melalui Sumarecon juga Tangerang, Depok kami mulai jalankan," kata dia di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Berdasarkan data inventarisasi emisi dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2020, emisi dari sektor transportasi menyumbang sekitar 22 persen atau 11.864 gigagrams CO2e (Gg CO2 equivalent). Adapun, total emisi gas rumah kaca (GRK) yang diinventarisasi DLH DKI pada 2020 mencapai 54.057 Gg Co2e.
Jumlah tersebut menurun diperkirakan karena pembatasan akibat pandemi COVID-19 dibandingkan 2019 yang mencapai 15.380 Gg CO2e. Sementara itu, BUMD DKI Jakarta, TransJakarta, mengoperasikan kembali dua layanan nonkoridor yang sudah banyak dinanti masyarakat, yakni rute Summarecon Bekasi-Pancoran (B11) dan Ciputat-Kampung Rambutan (S22) pada Senin (26/9/2022).
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor mengatakan layanan tersebut melayani masyarakat setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 05.00-22.00 WIB. "Layanan ini dibuka kembali mengakomodasi aspirasi masyarakat serta antisipasi melandainya pandemi yang mendorong lebih banyak warga beraktivitas di luar," ujar Anang.