REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Manuara Siahaan, menyoroti peningkatan penumpang Transjakarta sebanyak 10 persen dalam sebulan terakhir. Menurutnya, kenaikan itu merupakan hal yang baik dan memang wajar, mengingat sudah ada kesadaran dari masyarakat.
“Mental switching masyarakat ke Tj ini memang sudah ada, jadi ya baguslah kalau meningkat penumpangnya. Harapan kita juga penumpang LRT dan MRT meningkat,” kata Manuara saat dihubungi, Kamis (29/9/2022).
Meski demikian, dia mempertanyakan data peningkatan 10 persen yang diklaim PT Transjakarta dalam sebulan terakhir. Menurut dia, perlu ada pengujian data, alih-alih dari pengamatan sesaat.
“Peningkatan ini harus benar-benar peningkatan, bukan peningkatan semu saja,” lanjut dia.
Pemprov DKI dan BUMD dinilainya harus tetap berfokus meningkatkan pelayanan, selain dari penambahan armada lebih banyak di setiap rute. “Kalau sustainability peningkatannya terjamin, maka kita harus ambil keputusan, tambah armada. Dan peningkatkan pelayanan itu wajib,” ucapnya.
Politikus PDIP itu memuji langkah solusi dan pendekatan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menjaring penumpang yang terkena dampak kenaikan BBM. Menurutnya, memang perlu ada sikap yang diambil sesegera mungkin bagi masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Anang Rizkani Noor mengatakan, ada kenaikan jumlah pelanggan Transjakarta dalam sebulan terakhir. Kenaikan itu, kata dia, mencapai hingga 10 persen dari sebelumnya.
"Seperti kita tahu, kenaikan harga BBM diumumkan hampir sebulan lalu, 3 September,” kata Anang dalam keterangannya dikutip Kamis (29/9/2022).
Anang menyebut, Transjakarta sejauh ini tidak akan meningkatkan harga layanan meski BBM naik. Alih-alih demikian, upaya yang dilakukan Transjakarta sejauh ini, kata dia, fokus membuka rute baru, penambahan jam layanan dan operasional hingga peningkatan jumlah armada.
“Meski harga BBM naik, tarif Transjakarta tetap Rp 3.500 untuk seluruh layanan koridor maupun non koridor, Rp 0 untuk layanan Mikrotrans dan bus tingkat serta Rp 20 ribu untuk layanan premium Royaltrans,” jelas Anang.