Jumat 30 Sep 2022 06:20 WIB

Pencuri di Masa Kekhalifahan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab ingatkan mencuri bukan karena takdir.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Pencuri di Masa Kekhalifahan Umar bin Khattab. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Republika
Pencuri di Masa Kekhalifahan Umar bin Khattab. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada masa pemerintahan Umar bin Khaththab dikenal bersih dan cemerlang. Beliau pun tak segan untuk menghukum orang yang melakukan kesalahan.

Dikutip dari Buku Aneh dan Lucu, 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, suatu saat, ada seorang pencuri pada zaman Khalifah Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu yang hendak dihukum potong tangan. Lalu dia beralasan dengan takdir seraya mengatakan, “Saya mencuri begini karena takdir Allah.”

Baca Juga

Mendengar ucapan pencuri tersebut, Umar Radhiyallahu Anhu pun menjawab, “Dan saya juga akan memotong tanganmu dengan qadha‘ dan takdir Allah.” (Syarh Aqidah Thahawiyyah)

Kisah ini memberikan faedah bahwa takdir tidak

boleh dijadikan sebagai alasan untuk melakukan dosa dan maksiat. Itu hanyalah perilaku para zindiq dan orang jahil semata. Beralasan dengan takdir baru dibenarkan dalam masalah musibah.

Dahulu dikatakan:

القدر يحتج به في المصائب لا في المعايب

“Takdir dijadikan alasan dalam musibah bukan untuk maksiat.” (al-Iman bil Qadha‘ wal Qadar oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd)

Adapun Umar radhiyallahu anhu menjadi khalifah pada awal terjadinya perang sengit di Syam. Ketika itu, kaum Muslimin tengah berkumpul di Yarmuk berhadapan dengan pasukan Romawi yang jumlah personilnya begitu banyak.

Di samping itu, Umar selalu mengawasi para gubernurnya dengan sangat ketat. Ia selalu bertanya dan mencari-cari kabar tentang mereka kepada orang-orang. (Inilah Faktanya oleh Dr. Utsman bin Muhammad al-Khamis)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement