REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap tim Williams, Alexander Albon, tak menyangka dirinya bisa bugar untuk balapan di Singapura pada akhir pekan ini. Ia telah melewatkan Grand Prix Italia karena komplikasi pascaoperasi
"Saya benar-benar tak menyangka bisa di Singapura," kata penbalap 26 tahun asal Thailand itu, seperti dikutip AFP, Kamis (29/9/2022).
Albon harus bermalam di unit perawatan intensif rumah sakit di Italia pada awal bulan ini karena kegagalan pernafasan setelah menjalani operasi radang usus buntu.
"Kecepatan dari pemulihan memungkinkan hal ini," katanya.
Albon sempat menjalani latihan pada Jumat di Monza tapi pada Sabtu pagi ia harus masuk ke rumah sakit.
Ventilator harus dipasang untuk membantu Albon bernafas, tapi dokter mengatakan paru-paru sang pembalap bersih cukup cepat sehingga memungkinkan ia kembali latihan pada pekan lalu.
"Saya merasa saya siap," kata Albon di paddock Sirkuit Marina Bay, menatap salah satu balapan paling berat di kalender karena suhu panas dan kelembaban ekstrem Singapura, dipadu dengan sirkuit yang sangat menuntut kecakapan pebalap.
"Namun tentunya kami harus menunggu hingga FP1 besok untuk melihat bagaimana kondisinya, karena membalap di sini benar-benar tantangan yang berbeda. Ini adalah balapan paling berat tahun ini, pastinya, tapi saya tidak akan berada di sini apabila saya tidak mampu membalap," ujarnya menambahkan.
Pembalap cadangan Nyck de Vries menggantikan Albon di Monza dan finis P9 dalam debutnya di F1 untuk mempersembahkan poin bagi Williams.
Albon berada di peringkat ke-19 klasemen dengan empat poin. De Vries dengan dua poin tapi rekan satu timnya, Nicholas Latifi, yang akan meninggalkan Williams pada akhir musim, belum meraih poin satu pun musim ini.
Balapan malam di Singapura pada Ahad (2/10/2022) menyajikan peluang bagi Max Verstappen untuk mengunci gelar juara dunia lebih awal apabila dia menang dan rival-rivalnya bertumbangan.