Jumat 30 Sep 2022 08:15 WIB

Dampak Hidrasi yang Buruk pada Anak dan Bayi

Hidrasi memberikan dampak buruk untuk anak dan bayi.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Dampak Hidrasi yang Buruk pada Anak dan Bayi. Foto: Ilustrasi bayi
Foto: Antara
Dampak Hidrasi yang Buruk pada Anak dan Bayi. Foto: Ilustrasi bayi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tahukah Anda, 80 persen berat badan bayi terdiri dari air dan setiap harinya sekitar 60 persen dari konsumsi cairan tersebut akan dibuang melalui urine? Apabila si kecil tidak terhidrasi dengan baik, maka kandungan air dalam tubuhnya akan berkurang. Hal ini berdampak pada menurunkan fungsi-fungsi tubuh, termasuk fungsi ginjal.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Cahyani Gita Ambarsari, SpA (K) menjelaskan air merupakan komponen terbesar pada tubuh manusia. Sekitar 60 persen komposisi tubuh manusia dewasa berasal dari air.

Baca Juga

Menurutnya, air dalam tubuh memiliki banyak fungsi penting, antara lain sebagai komponen pembentuk sel, cairan tubuh, dan volume darah. Air juga membantu mengatur suhu tubuh.

Selain itu, air berfungsi sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Air juga sebagai media pembuangan zat sisa metabolisme tubuh. Manfaat air juga untuk mencegah konstipasi, menjadi cairan pelicin untuk pergerakan sendi dan mata serta menjaga kelembapan kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan.

Akan tetapi, menurut dokter Cahyani, tanpa konsumsi cairan yang cukup, kandungan air dalam tubuh dapat berkurang. Hal ini terjadi karena dalam melakukan fungsinya, air juga akan dikeluarkan dari tubuh. Misalnya, untuk membuang zat sisa metabolisme, zat sisa ini akan dilarutkan dalam air, baru kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine dari ginjal, keringat dari kulit, dan tinja dari saluran pencernaan.

Penguapan air melalui kulit dan paru-paru juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan dan mempertahankan suhu tubuh.

"Jadi, air yang ada dalam tubuh juga akan dikeluarkan setiap hari, yaitu melalui urine (60 persen), penguapan dari kulit dan paru-paru (35 persen), serta tinja (5 persen)," ungkapnya.

Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh dan memastikan fungsi-fungsi tubuh berjalan dengan optimal, konsumsi cairan yang cukup setiap harinya sangat penting, terlebih bagi bayi dan anak-anak.

Alasan pertama, anak memiliki komposisi tubuh yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Volume otot, lemak, dan tulangnya belum sebesar orang dewasa. Karenanya, tubuh anak didominasi oleh proporsi kandungan air yang lebih besar. "Semakin muda usia seorang anak, akan semakin besar pula komposisi air dalam tubuhnya. Sekitar 80 persen berat badan bayi terdiri dari air," ujarnya.

Selain itu, luas permukaan tubuh anak secara proporsional lebih besar daripada orang dewasa. Seorang dewasa memiliki luas permukaan tubuh 0,26 sentimeter persegi untuk setiap sentimeter kubik volume tubuhnya, sedangkan bayi memiliki luas permukaan tubuh 1,32 sentimeter persegi untuk sentimeter kubik volume tubuhnya. Tubuh secara alami mengalami kehilangan cairan melalui permukaan kulit.

Oleh sebab itu, bayi dengan luas permukaan tubuh lebih besar daripada dewasa, akan lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa.

Alasan kedua, anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya. Air amatlah penting untuk membantu proses perkembangan fungsi-fungsi organ dalam tubuh anak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya air atau pergantian cairan dan zat terlarut pada anak terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement