Nekat Menonton di Malang, Bonek Terancam Dikembalikan ke Surabaya
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah suporter Persebaya Surabaya atau yang dikenal dengan sebutan Bonek. | Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polres Malang akan melakukan pengamanan lalu mengembalikan suporter Persebaya atau Bonek ke Surabaya apabila nekat hadir di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Persebaya Surabaya akan bertemu dengan Arema FC pada laga Liga 1 Indonesia 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Sebelum pertandingan, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan telah memberikan imbauan, baik secara langsung dan melalui media sosial kepada masyarakat Kabupaten Malang. "Khususnya Aremania untuk turut menjaga Kamtibmas menjelang pertandingan," kata Ferli.
Ferli mendukung keputusan Panpel Arema FC yang tidak menghadirkan Bonek Mania ke Stadion Kanjuruhan Malang. Selain karena tidak ada kuota, hal ini semata-mata juga demi menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk skema pengamanan, Polres Malang juga meminta bantuan dari Polres penyangga memberikan pelayanan pengamanan di titik-titik perbatasan wilayah. Langkah ini bertujuan untuk mengamankan Aremania dari luar wilayah Malang Raya.
Untuk diketahui, Polrestabes Surabaya dan Polsek-Polsek di Surabaya juga telah menyiapkan titik-titik untuk menonton bersama pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengakomodasi pendukung Persebaya agar tidak datang ke Malang.
Selain itu, Ferli menegaskan, akan melakukan pengamanan terbaik pada pertandingan ini. Kemudian akan mensiagakan personel pengamanan yang dibantu dari Polres jajaran Polda Jatim bersinergi dengan TNI dan stakeholder terkait.
Sejauh ini, kata Ferli, pihaknya sudah menyiapkan 2.034 personel pengamanan. Kemudian ditambah 50 personol cadangan yang ditempatkan di Polres. Dia berharap pertandingan kali ini bisa berjalan dengan aman dan damai.
Ferli juga berharap pertandingan nanti bisa menjadi contoh bagi pecinta sepak bola Indonesia. Semua harus tahu sepak bola bukan pemecah tetapi pemersatu masyarakat. Sebab itu, dia berharap Aremania dan Bonek Mania bisa menyatu dalam satu tribun di masa mendatang.
Sementara itu, Ferli juga telah mendengar keluhan dari berbagai suporter mengenai calo. Menurut dia, pihak keamanan juga telah melakukan pendekatan dengan mereka.
Ferli sendiri telah berkoordinasi dengan Panpel Arema FC untuk terus menertibkan para calo. Namun penertiban calo bukan perkara mudah yang bisa diselesaikan. Sebab itu, Panpel Arema FC akan menerbitkan ketentuan penjualan harga eceran tertinggi untuk tiket yang dibeli para calo.
Adapun untuk mengantisipasi membludaknya penonton yang melebihi kapasitas di Stadion Kanjuruhan, Ferli meminta kepada Panpel Arema FC untuk tidak mencetak tiket melebihi kapasitas stadion. Apalagi, tiket sudah terjual habis sejak pekan lalu. Ini menunjukan betapa antusiasnya penonton dan animo masyarakat untuk menyaksikan pertandingan secara langsung.