Jumat 30 Sep 2022 09:27 WIB

AS Tolak Akui Klaim Rusia Atas Wilayah Ukraina

Biden mengatakan AS tak akan mengakui referendum yang digelar Rusia di empat wilayah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita menunjukkan surat suaranya kepada wartawan sebelum memberikan suara dalam referendum di Luhansk, Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Ukraina timur, Sabtu, 24 September 2022. Pemungutan suara dimulai Jumat di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow pada referendum untuk menjadi bagian dari Rusia.
Foto: AP/AP
Seorang wanita menunjukkan surat suaranya kepada wartawan sebelum memberikan suara dalam referendum di Luhansk, Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Ukraina timur, Sabtu, 24 September 2022. Pemungutan suara dimulai Jumat di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow pada referendum untuk menjadi bagian dari Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, negaranya tidak akan mengakui referendum yang digelar Rusia di empat wilayah Ukraina. Biden menyebut referendum itu palsu dan telah ditentukan hasilnya.

“Saya ingin menjadi sangat jelas tentang AS tidak akan pernah, tidak akan pernah, mengakui klaim Rusia di wilayah kedaulatan Ukraina,” kata Biden saat berpidato dalam KTT AS dan Negara-Negara Pasifik yang dihelat di Gedung Putih, Kamis (29/9/2022), dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga

Biden menilai, referendum yang digelar di Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia tak tahu malu. “Yang disebut referendum itu palsu, benar-benar palsu. Hasilnya dibuat di Moskow, dan keinginan sejati rakyat Ukraina terbukti setiap hari saat mereka mengorbankan hidup mereka untuk menyelamatkan rakyatnya, mempertahankan kemerdekaan negara mereka, dan kemudian membela kebebasan juga," ucapnya.

Biden kembali menegaskan bahwa perang Rusia di Ukraina merupakan pelanggaran mencolok terhadap Piagam PBB. Empat wilayah di Ukraina, yakni Luhansk, Donetsk, serta sebagian wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia pada 23-27 September lalu. Keempat wilayah yang menggelar referendum mewakili 15 persen dari luas wilayah Ukraina. Jika digabung, luasnya setara dengan luas Portugal.

Moskow mengklaim, sekitar 98 persen pemilih dalam referendum setuju untuk bergabung dengan Rusia. Ukraina dan sekutu Barat-nya menolak hasil referendum tersebut. Kendati ditolak dan ditentang, Presiden Rusia Vladimir Putin diagendakan menggelar upacara untuk mengesahkan bergabungnya empat wilayah Ukraina itu pada Jumat (30/9/2022). Upacara tersebut hendak digelar di Aula St George di Grand Kremlin Palace pukul 15:00 waktu setempat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, perjanjian akan ditandatangani dengan empat wilayah Ukraina yang menggelar referendum dan mengajukan korespondensi permintaan ke pihak Rusia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement