Jumat 30 Sep 2022 13:13 WIB

BPOM RI Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin AWCorna

Vaksin AWCorna telah mengantongi sertifikasi halal dari MUI dan BPJPH.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat kepada vaksin Covid-19, AWCorna.
Foto: www.pixabay.com
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat kepada vaksin Covid-19, AWCorna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat kepada vaksin Covid-19, AWCorna. Vaksin ini dikembangkan oleh PT Ethana Biotechnology Indonesia dan Abogene Walvax dari China.

"Vaksin AWCorna akan diproduksi di Indonesia melalaui transfer teknologi mRNA, sehingga ke depannya Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri dengan mRNA," kata Kepala Badan POM, Penny Lukito, dalam konferensi pers Penerbitan EUA Vaksin Indovac dan Vaksin Awcorna, Jumat (30/9/2022).

Baca Juga

Efikasi Awcorna pada Covid-19 varian omicron sebesar 71,17 persen. Selain itu, keamanan vaksin ditoleransi baik dan efek samping paling sering dilaporkan demam, nyeri, sakit kepala dan bengkak. Termasuk, tidak ada kematian yang dilaporkan.

Penny mengatakan, penyimpanan vaksin AWCorna cukup unik karena hanya membutuhkan lemari pendingin 2-8 derajat. Vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna harus disimpan dengan suhu -70 derajat celcius.

"Untuk negara tropis seperti Indonesia, ini penting sekali penyimpanan dan distribusi," kata Penny.

Penny menambahkan vaksin AWCorna sama seperti Indovac yang telah mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH). EUA yang diberikan ini diperuntukkan untuk penggunaan vaksin primer pada usia 18 tahun. Vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak 28 hari.

EUA juga diberikan pada booster dengan jarak enam bulan setelah vaksin kedua yang menggunakan platform inactivated. "Dengan disetujui EUA atas nama Ethana menambah alternatif vaksin," kata Penny.

Produksi Vaksin AWcorna sebagai vaksin yang juga akan diproduksi secara lokal berbasis platform mRNA ini mendapat dukungan dari lintas sektor terkait, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kesehatan, dan lembaga pemerintah terkait lainnya.

Secara konsisten, BPOM mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya kunci dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan Covid-19, serta tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat, obat tradisional, maupun suplemen kesehatan dengan klaim dapat mencegah atau mengobati Covid-19. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement