Jumat 30 Sep 2022 15:58 WIB

Brussels in the Dark, Cara Pemilik Restoran Hadapi Krisis Energi

Restoran mengolah makanan tanpa oven, kompor, dan hot plate.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
A group of diners have a drink and candle lit dinner at Brasserie Surrealiste in Brussels, Wednesday, Sept. 28, 2022. A group of restaurant owners in Brussels has imagined how a future without gas and electricity would look like for gourmets. Dinner guests, served at the Brasserie Surrealiste and cooked by Racines restaurant employees, were the first to experience it: No ovens, no stoves, no hot plates, no coffee machines and no light bulbs. (AP Photo/Olivier Matthys)
Foto: AP Photo/Olivier Matthys
A group of diners have a drink and candle lit dinner at Brasserie Surrealiste in Brussels, Wednesday, Sept. 28, 2022. A group of restaurant owners in Brussels has imagined how a future without gas and electricity would look like for gourmets. Dinner guests, served at the Brasserie Surrealiste and cooked by Racines restaurant employees, were the first to experience it: No ovens, no stoves, no hot plates, no coffee machines and no light bulbs. (AP Photo/Olivier Matthys)

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sementara negara-negara Uni Eropa masih mempertimbangkan batasan harga gas, beberapa pelaku bisnis segera mencari solusi untuk krisis energi di benua itu. Di ibu kota Belgia, Brussel, pemilik restoran membayangkan masa depan tanpa gas dan listrik akan terlihat bagi para pecinta kuliner.

Para tamu yang makan malam di Brasserie Surealiste dan dimasak oleh karyawan Racines adalah yang pertama merasakannya pada pekan ini. Restoran itu mengolah makanan yang dihidangkan tanpa oven, tanpa kompor, tanpa hot plate, tanpa mesin kopi, dan tanpa bola lampu.

Baca Juga

Meski dengan keterbatasan, tetap saja, makanan yang dihidangkan memiliki rasa tak kalah enak. Hanya makanan pembuka lebih dingin atau sedikit dipanggang di atas panggangan arang dari barbekyu Jepang, disajikan di meja dengan penerangan lilin. "Idenya, kembali ke zaman gua," kata pemilik Racines Francesco Cury.

"Kami menyiapkan seluruh rangkaian hidangan yang hanya perlu dipanggang selama beberapa detik... Namun pencarian rasa, untuk yang luar biasa, untuk yang menakjubkan, masih menjadi bagian dari bisnis kami," ujarnya.

photo
Seorang pria meminta bartender untuk mengisi ulang minumannya di Brasserie Surealiste di Brussels, Rabu, 28 September 2022. Sekelompok pemilik restoran di Brussels membayangkan bagaimana masa depan tanpa gas dan listrik bagi para pecinta kuliner. Tamu makan malam, disajikan di Brasserie Surealiste dan dimasak oleh karyawan restoran Racines, adalah yang pertama merasakannya: Tanpa oven, tanpa kompor, tanpa hot plate, tanpa mesin kopi, dan tanpa bola lampu. - (AP Photo/Olivier Matthys)

Selain itu, penghematan ini juga justru menghidupkan suasana romantis. Hanya saja, jika ini akan berlangsung lama, makan kondisi akan semakin sulit karena tagihan akan ikut meningkat.

“Masyarakat melihat kenaikan harga 30 persen sampai 40 persen di supermarket. Dan kami, pemilik restoran, membeli bahan mentah yang sama, produk yang sama. Jadi apa yang kita lakukan? Kami menaikkan harga. Tapi kemudian di atas datang harga gas dan listrik. Bisakah kita melakukan pekerjaan kita tanpa sumber energi? Jawabannya tidak, ”kata Cury.

“Jadi kita harus berpikir sedikit lebih banyak, dan masyarakat harus menyadari betapa kritisnya situasi ini," ujarnya.

Kenaikan dramatis inflasi di Belgia bisa menjadi penghalang, tetapi 50 tamu mengambil bagian dalam makan malam yang diselenggarakan sebagai bagian dari inisiatif "Brussels in the Dark" yang melibatkan selusin restoran pada Kamis (29/9/2022). “Kami berada pada titik ketika seseorang harus memilih antara menjadi hangat di rumah atau makan di luar,” kata warga Brussel Stephane Lepla menyantap hidangan di salah satu restoran.

"Menemukan keseimbangan itu rumit. Jadi ya, tentu saja, ada refleksi setiap hari. Ada kebiasaan yang perlu diubah, yang tetap kami coba ubah, meski tidak selalu mudah," ujarnya

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement