REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengungkapkan Flyover Kopo di Jalan Soekarno-Hatta tetap dapat beroperasi dilintasi kendaraan dari arah barat dan timur. Keputusan tersebut dilakukan usai evaluasi atas uji coba penggunaan Flyover Kopo pada sepekan kemarin.
"Hasil evaluasi flyover tetap dibuka dengan kondisi seperti sekarang," ujar Kabid Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung Khairur Rijal saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Ia mengungkapkan Sabtu (1/10/2022) besok di Bandung Convention Center (BCC), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menghadiri seremoni fungsionalisasi Flyover Kopo. Sedangkan, peresmian Flyover Kopo akan direncanakan diresmikan oleh Menteri PUPR.
Rijal mengatakan peresmian Flyover Kopo belum dilakukan sebab masih terdapat pekerjaan yang belum tuntas diselesaikan. Hal itu di antaranya jalan yang berada di samping turunan kedua flyover masih menyempit sehingga masih dibahas apakah akan diperlebar atau seperti apa.
"Mengarah ke (pasar) Caringin masih ada satu rumah katanya sudah dibebaskan cuma belum diratakan, nanti dirobohkan diaspal masih ada beberapa pekerjaan," katanya.
Selain itu traffic light di bawah Flyover Kopo atau di perempatan Kopo masih belum dimundurkan seperti sebelum pembangunan. Namun pola pengaturan arus lalu lintas sendiri sudah berjalan dengan lancar.
"Sudah tidak ada hambatan karena ada flyover cuma ada kendala flyover tidak didesain untuk sepeda, pejalan kaki, dan gerobak. Di lapangan masih ada sepeda yang naik melintas," katanya.
Pihaknya meminta kesadaran masyarakat untuk mengikuti aturan. Terkait dengan permohonan sejumlah warganet agar traffic light tidak difungsikan dan tetap menggunakan pola u-turn, pihaknya akan mempertimbangkan hal tersebut jika kebutuhan mendesak.
"Amdal lalin diterbitkan Kemenhub, desain flyover itu dibangun berpedoman pada apil (alat pemberi isyarat lalu lintas) di bawahnya pelaksana proyek sudah melaksanakan itu. Apakah menggunakan u turn itu dipertimbangkan nanti di operasionalkan dulu kalau mendesak bisa dirapatkan. Kalau mengubah otomatis membutuhkan biaya dan sekarang biaya belum tercantum," katanya.