Jumat 30 Sep 2022 19:18 WIB

Muslim dan Hindu di Leicester Berbagi Pesan Solidaritas

Pemimpin Muslim dan Hindu berdialog dengan polisi dan pemimpin sipil setempat.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Muslim dan Hindu di Leicester Berbagi Pesan Solidaritas
Foto: Harun Chown / PA melalui AP
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Muslim dan Hindu di Leicester Berbagi Pesan Solidaritas

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lancs Hindu dan Muslim menggelar pertemuan yang diselenggarakan oleh Light Foundation. Pertemuan itu terjadi setelah bentrokan kekerasan, provokasi dan ketegangan agama di Leicester dan Birmingham dalam beberapa pekan terakhir.

Para pemimpin dari komunitas Hindu dan Muslim bergabung dengan perwira polisi senior dan pemimpin sipil di Preston untuk menghadirkan front persatuan saat mereka menyerukan 'dialog yang tenang dan saling menghormati'.

Baca Juga

Nadeem Ashfaq dari Light Foundation mengatakan, pertemuan itu menyoroti hubungan positif dan niat baik yang telah dinikmati komunitas Hindu dan Muslim selama beberapa dekade di negara ini. 

"Ada juga tekad kuat untuk melawan narasi ekstrem dan penuh kebencian yang dipromosikan untuk memecah belah kedua komunitas,” kata Ashfaq, dilansir dari Asian Image, Jumat (30/9/2022).

Para peserta menyerukan pentingnya hubungan antaragama yang kuat antara komunitas Hindu dan Muslim akar rumput, dalam mencari semangat baru untuk kemanusiaan bersama.

“Kami juga menekankan pentingnya menghormati kesucian tempat-tempat keagamaan, baik masjid maupun pura,” kata Ashfaq.

Sebelumnya, sekelompok pemuda hindu dan muslim bentrok di Leicester, Inggris. Bentrokan tersebut menyebabkan 25 petugas polisi terluka dan 47 orang ditangkap.

Penyebab bentrokan diyakini akibat ketegangan yang meningkat menyusul pertandingan kriket antara India dan Pakistan. Namun penduduk setempat menyebut hubungan antara kedua komunitas itu telah tegang selama berbulan-bulan sehingga memicu kerusuhan. 

Ditambah lagi dengan hasutan di media sosial, diperparah lagi dengan datangnya orang luar yang berasal dari daerah terdekat, seperti Birmingham.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement