REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan melestarikan sejarah lewat program wajib kunjung museum. Program itu mengajak sejumlah pelajar setiap sekolah di wilayah itu secara rutin mengunjungi museum.
"Kita adakan lagi wajib kunjung museum kepada pelajar dan para pelaku seni agar mereka mengetahui keberadaan dan manfaat museum," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Puspla Dirdjaja di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Puspla mengatakan, program wajib kunjung museum rutin diadakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan setiap tahunnya. Namun, lantaran sempat terkendala Covid-19 selama dua tahun, program ini ditunda dan akan dilanjutkan pada 2023.
Kendati demikian, Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan tetap memonitor setiap museum yang ada di Jakarta Selatan.
"Kami memonitor dan pembinaan 10 museum di Jakarta Selatan terutama mengenai perawatannya," katanya.
Pusla menilai, kegiatan wajib kunjungmuseum ini mampu melestarikan sejarah serta kebudayaan yang dimiliki DKI Jakarta. Karena itu, Puspla berharap kegiatan ini tidak hanya seputar Jakarta Selatan melainkan juga meliput beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Dia berharap, para siswa bisa bertukar informasi dan menambah wawasan terkait kebudayaan yang ada di wilayahnya.
"Jangan di Jakarta Selatan saja tapi bisa di luar. Misalnya, museum budaya Betawi yang ada di kampung Betawi," katanya.
Puspla menyebutkan, sejumlah museum yang tak kalah menarik di Jakarta Selatan, yakni Museum Harry Darsono,Museum Basoeki Abdullah, Museum Polri, Muslim Satria Mandala, dan Museum Betawi.