REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang pencemaran nama baik aktor Johnny Depp dan aktris Amber Heard yang menjadi salah satu tontonan publik terbesar tahun ini kembali menjadi sorotan setelah trailer film orisinal Tubi dirilis pada 28 September lalu. Film tersebut diberi judul Hot Take: The Depp/Heard Trial.
Trailer berdurasi satu menit itu memperlihatkan Mark Hapka (Parallels) dan Megan Davis (Alone in the Dark) sebagai mantan pasangan suami-istri yang bertikai tersebut. Video berdurasi satu menit itu mencakup sorotan dari persidangan, termasuk sikap acuh tak acuh Depp di ruang sidang, komentar warganet terhadap Heard, dan referensi ke sutradar James Franco, serta daftar saksi Heard yang tidak pernah dipanggil untuk bersaksi.
"Ini hari pertama persidangan pencemaran nama baik Depp vs Heard; meskipun penggemar menunjukkan dukungan untuk kedua belah pihak, jelas ada favorit di sini," kata seorang reporter di trailer, merujuk pada para pengikut Depp yang bepergian dari jauh untuk menghadiri sidang bahkan menginap di luar ruang sidang, dikutip dari Ace Showbiz, Jumat (30/9/2022).
Pemeran lain yang juga membintangi film tersebut, di antaranya, Melissa Marty (Station 19) sebagai pengacara Depp, Camille Vasquez dan Mary Carrig (Law & Order True Crime) sebagai pengacara Heard, Elaine Bredehoft. Film ini ditulis oleh Guy Nicolucci (The Daily Show), disutradarai Sara Lohman (Secrets in the Woods), dan produser eksekutif oleh Brittany Clemons, Angie Day, Marianne C Wunch, Hannah Pillemer, dan Fernando Szew.
Autumn Federici dan Kristifor Cvijetic berperan sebagai produser di bawah bendera The Ninth House. Hot Take: The Depp/Heard Trial akan dirilis pada tanggal 30 September di platform streaming Tubi di AS, tetapi diperkirakan tidak semua orang akan senang untuk menonton filmnya.
Walaupun trailernya telah menimbulkan reaksi beragam, sebagian besar penggemar mempertanyakan apakah perlu mengubah proyek uji coba tersebut menjadi film sesegera mungkin. Seorang warganet berkomentar bahwa satu-satunya hal yang menarik di sini adalah fakta bahwa dia lebih suka menonton ulang rekaman pengadilan enam bulan yang mentah dan gratis daripada proyek kuliah yang didramatisasi dan menghasilkan uang.
"Kita semua baru saja melihat (tayangan) aslinya kurang dari enam bulan yang lalu, ini membutuhkan remake," tulis seorang warganet.
"Film yang menurut siapa pun tidak mereka butuhkan dan ... mereka benar," komentar warganet lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika