Jumat 30 Sep 2022 23:20 WIB

KEK Morotai Bangun Pusat Industri Kelautan Indonesia

Lewat pusat kelautan KEK Morotai diharapkan menjadi negara produksi ikan keenam dunia

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pulau Morotai, Maluku Utara. PT Jababeka Morotai, anak usaha PT Jababeka Tbk bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) terkait pengembangan pusat industri kelautan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Maluku Utara.
Foto: The President.com
Pulau Morotai, Maluku Utara. PT Jababeka Morotai, anak usaha PT Jababeka Tbk bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) terkait pengembangan pusat industri kelautan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Maluku Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jababeka Morotai, anak usaha PT Jababeka Tbk bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) terkait pengembangan pusat industri kelautan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Maluku Utara.

Ketua Umum Asparindo Joko Setiyanto mengatakan kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Indonesia cukup tinggi. Namun produksi ikan nasional berada pada posisi kesembilan di dunia.

"Kawasan industri kelautan mencakup industri pengolahan, perdagangan, budidaya, pemasaran, distribusi hasil laut, fasilitas hasil laut serta pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di KEK Morotai," kata 

Menurutnya pengembangan pusat kelautan di KEK Morotai, dalam lima tahun ke depan Indonesia diharapkan menjadi negara dengan produksi ikan ke enam atau tujuh di dunia.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina Asparindo Antonius Setiadi menambahkan potensi mencapai posisi kedua produksi ikan di dunia sangat terbuka. Hal ini ditunjang sumber daya perikanan KEK Morotai dan lokasi strategis yang sering disinggahi kapal-kapal besar luar negeri masuk ke Pulau Morotai. 

“Kerja sama ini scope-nya tidak hanya membantu penjual dan penangkap ikan, tetapi memberi nilai tambah bagi mereka,” ucapnya.

Menurutnya saat ini pengembangan maritim, terutama hasil laut, belum dikelola dengan baik. "Harapannya, dengan kerja sama ini bisa optimalkan hasil perikanan," kata dia.

Direktur Utama Jababeka Morotai Basuri Tjahaja Purnama menambahkan kolaborasi menjadi kunci penting dalam upaya pengembangan industri perikanan Indonesia. Perusahaan akan mengoptimalkan perikanan di KEK Morotai demi kesejahteraan masyarakat. 

“Saya setuju, bahwa kita kekurangan penangkapan ikan besar. Karenanya, kami baru saja buat konsorsium untuk memaksimalkan ikan di Pasifik,” ucapnya.

Basuri menyebut Jababeka menjamin kesiapan infrastruktur terutama suplai listrik guna membangun pusat industri kelautan di KEK Morotai. Saat ini Jababeka Morotai dalam tahap instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan perangkat panel surya CROAS yang rampung pada Oktober 2022. 

Adanya pemakaian panel surya CROAS, Jababeka bisa menyuplai listrik selama 24 jam dengan kapasitas besar dan harga bersaing. “Setelah ikan ditangkap perlu cold storage agar ikan tidak mudah busuk dan bisa tetap fresh. Adanya PLTS ini, berapa pun (energi listrik) yang dibutuhkan, kita bisa jalan. Ini benar-benar sebuah breakthrough. Karena kita bisa jalankan (proyek ini) tanpa perlu ada jaringan listrik dari luar,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement