Sabtu 01 Oct 2022 05:47 WIB

PAN dan PPP akan Terima Jika KIB Usung Airlangga sebagai Capres

Partai politik sering dipakai sebagai kendaraan politik, dan ini harus diubah. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) semakin solid. Menurut Sekretaris DPW PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmad, partainya akan menerima apabila KIB pada akhirnya akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (KIB). 

“Dalam Rakernas PAN, tiga nama Ketua Umum (Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Suharso Monoarfa) itu kami usulnya menjadi Capres," ujar Hasbullah dalam diskusi GASPOL yang digelar PWI Jawa Barat Pokja Gedung Sate di Kapulaga Indonesian Bistro, Jumat (30/9/2022).

Artinya, siapapun nantinya dari tiga ketua umum yang menjadi capres itu sudah sah di internal partai karena sudah melalui Rakernas.

Hasbullah yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini menjelaskan, alasan PAN mengusung tiga nama Ketua Umum tersebut adalah ingin menunjukan adanya nuansa baru dalam kontestasi politik di Pilpres 2024. Walaupun, dia mengakui, bahwa keputusan tersebut dilematis bagi partai politik, namun keputusan itu dinilai sebagai langkah yang tepat untuk penguatan partai politik dalam demokrasi di Indonesia.

“Ini menjadi dilematis bagi kita di partai politik. Jika kita mengikut arus dari figur yang populer--sebut saja ada Ganjar, Anies, Ridwan Kamil--itu tidak bisa diratakan di seluruh republik ini, dia punya kantong massanya masing-masing," ujarnya. 

"Dan kalau kita sebut hari ini, itu bertentangan dengan konstituen basis massa kami. Makanya, sudah benar kami koalisi KIB memunculkan calon presidennya dari Ketua Umum partai kami masing-masing,” papar Hasbullah.

Bahwa nanti mereka berembug, maka silakan disuit saja mereka bertiga. Pihaknya mengngikutinya, karena yang penting punya gagasan itu permanen. 

"Itu yang penting harus kita pegang karena gagasan itulah yang membuat pegangan kita membawa Indonesia lebih baik,” imbuhnya.

Menurut Hasbullah, partainya ingin mengubah kebiasaan politik yang menjadikan partai hanya sebagai kendaraan politik. Dia mengatakan, partai politik sudah sering dipakai sebagai kendaraan politik. 

"Kebiasaan ini harus kita coba ubah. Karena orang yang memakai kendaraan itu seperti dia ngerental, dia gak pernah mikirin ganti oli, dan sebagainya,” katanya.

Senada dengan Hasbullah, Pjs Ketua DPW PPP Jawa Barat Pepep Syaiful Hidayat mengatakan, bahwa partainya akan merekomendasikan tiga nama Ketua Umum KIB untuk menjadi Capres. Artinya PPP tidak akan bermasalah jika nantinya Airlangga yang menjadi Capres dari KIB.

Di PPP, kata dia, proses untuk merekomendasikan nama terhadap kandidat capres, sekarang sedang melakukan Mukercab. Dan itu, media penjaringan dari struktur nanti pada waktunya akan melaksanakan Mukerwil dan setelah Mukerwil tentu akan kita bawa ke Mukernas dan merekomendasikan beberapa nama dan pasti masing-masing Ketua Umum partai itu pasti ada.

Setelah merekomendasikan nama di Mukerwil, kata dia, kemudian akan menjadi kewenangan DPP untuk mengkomunikasikan secara serius dan matang di KIB tingkat pusat. "Kita apapun yang diputuskan di tingkat pusat, kita akan sami’na wa atho'na,” katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement