Sabtu 01 Oct 2022 14:24 WIB

Ukraina Tolak Berunding dengan Rusia Selama Putin Berkuasa

Perundingan Kiev dan Moskow hanya bakal dijalin jika Rusia memiliki presiden baru

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Rusia Vladimir Putin. Perundingan Kiev dan Moskow hanya bakal dijalin jika Rusia memiliki presiden baru. Ilustrasi.
Foto: AP/Sergei Bobylev/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin. Perundingan Kiev dan Moskow hanya bakal dijalin jika Rusia memiliki presiden baru. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya tidak akan menjalin negosiasi dengan Rusia selama Vladimir Putin masih berkuasa. Pembicaraan atau perundingan dengan Moskow hanya bakal dijalin jika Rusia memiliki presiden baru.

“Ukraina tidak akan mengadakan negosiasi dengan Rusia selama Putin adalah presiden Federasi Rusia. Kami akan bernegosiasi dengan presiden baru," kata Zelensky, Jumat (30/9/2022).

Baca Juga

Pada Jumat lalu, Putin mendesak Ukraina untuk segera menghentikan permusuhan dan kembali ke meja perundingan. Ajakan negosiasi itu disampaikan setelah Putin mengesahkan bergabungnya empat wilayah Ukraina yakni Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia ke Rusia.

"Kami menyerukan kepada rezim Kiev untuk segera menghentikan tembakan, semua permusuhan, menghentikan perang yang dimulai oleh Kiev pada tahun 2014, serta kembali ke meja perundingan," kata Putin saat berpidato di acara penandatanganan perjanjian aksesi empat wilayah Ukraina ke Rusia, Jumat (30/9/2022), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Putin menekankan Rusia berulang kali menyampaikan kesiapannya untuk terlibat dalam negosiasi. Ketua komite internasional di State Duma (majelis rendah Rusia), Leonid Slutsky, turut menyerukan Ukraina meletakkan senjata dan terlibat dalam perundingan dengan Moskow.

"Satu-satunya cara bagi Kiev hari ini adalah menyerahkan senjata dan kembali ke meja perundingan. Dengan demikian, aliran korban berdarah rezim Kiev akan berhenti,” kata Slutsky.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement