Ahad 02 Oct 2022 01:18 WIB

Direktur PLTN Terbesar Ukraina Ditangkap Pasukan Rusia

Pasukan Rusia menghentikan mobil Murashov, kemudian membawanya ke lokasi rahasia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Gambar satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan enam reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia, Jumat, 19 Agustus 2022. Perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom menyatakan, pasukan Rusia menangkap Direktur Jenderal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ihor Murashov sekitar pukul 16.00 pada Jumat (30/9/2022).
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Gambar satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan enam reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia, Jumat, 19 Agustus 2022. Perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom menyatakan, pasukan Rusia menangkap Direktur Jenderal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ihor Murashov sekitar pukul 16.00 pada Jumat (30/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom menyatakan, pasukan Rusia menangkap Direktur Jenderal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ihor Murashov sekitar pukul 16.00 pada Jumat (30/9/2022). Penangkapan ini hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian untuk mencaplok wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.

Energoatom mengatakan, pasukan Rusia menghentikan mobil Murashov, menutup matanya, kemudian membawanya ke lokasi yang dirahasiakan. "Penahanannya oleh (Rusia) membahayakan keselamatan Ukraina dan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa,” kata Presiden Energoatom Petro Kotin.

Baca Juga

Kotin menuntut agar Rusia segera membebaskan Murashov. Rusia tidak segera mengakui penangkapan direktur PLTN itu, sedangkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang memiliki staf di fasilitas tersebut tidak segera mengakui klaim Energoatom tentang penangkapan Murashov.

PLTN Zaporizhzhia berulang kali terperangkap dalam baku tembak perang di Ukraina. Teknisi Ukraina terus menjalankannya setelah pasukan Rusia merebut pembangkit listrik. Reaktor terakhir pabrik ditutup pada September di tengah penembakan yang sedang berlangsung di dekat fasilitas tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Jumat, perang di Ukraina berada pada momen penting. Dia menyebut keputusan Putin untuk mengambil alih lebih banyak wilayah merupakan upaya pencaplokan terbesar wilayah Eropa secara paksa sejak Perang Dunia II. Rusia sekarang mengklaim kedaulatan atas 15 persen wilayah Ukraina. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement