Sabtu 01 Oct 2022 17:45 WIB

PM Singapura: Komunitas Melayu Muslim Buat Kemajuan Besar

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong puji komunitas melayu Muslim

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, puji komunitas melayu Muslim
Foto: AP/Patrick Semansky
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, puji komunitas melayu Muslim

REPUBLIKA.CO.ID,  SINGAPURA – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Sabtu (1/10/2022) mengatakan, Komunitas Melayu atau Muslim di Singapura telah membuat kemajuan besar, akan tetapi menurut dia sekarang harus bertujuan lebih tinggi, dan melangkah lebih jauh.

Dilansir dari laman Straits Times pada Sabtu, Dia mencatat bahwa aspirasi dan kebutuhan masyarakat telah berkembang. 

Baca Juga

Akan tetapi sebagian masyarakat masih mengalami kesulitan, sehingga banyak pekerjaan yang harus dilakukan kelompok swadaya Yayasan Mendaki.

Berbicara pada perayaan 40 tahun Mendaki, PM Lee memaparkan tiga bidang yang menjadi fokus organisasi. 

Di antaranya, dukungan anak usia dini, menyelesaikan masalah keluarga dan masalah sosial, serta mempromosikan pendidikan seumur hidup di antara para pekerja.

PM Lee mengumumkan bahwa Pemerintah akan mendukung rencana Mendaki untuk mengumpulkan 40 juta dolar untuk meningkatkan program yang ada dan menerapkan skema baru. 

Ini akan menyamai dana yang dikumpulkan Mendaki dolar untuk dolar, hingga 20 juta dolar, yang berarti bahwa Mendaki hanya perlu mengumpulkan 20 juta dolar untuk mencapai target 40 juta dolar.

PM Lee mengatakan, misi Mendaki untuk mengangkat masyarakat melalui pendidikan tetap relevan dan penting. Akan tetapi dalam konteks saat ini, itu harus memaknai pendidikan secara lebih luas.

"Mendaki perlu memperluas dukungan untuk memulai lebih awal, pada anak usia dini karena sangat penting bagi kita untuk memberikan anak-anak kita, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, awal yang baik dalam hidup," kata Lee.

Selain itu juga perlu bekerja dengan keluarga yang kurang beruntung untuk membantu menyelesaikan masalah keluarga dan masalah sosial. Untuk itu anak-anak dari keluarga tersebut dapat tumbuh, dan belajar dalam keadaan yang lebih mendukung.

Lee mengungkapkan, beberapa keluarga masih berjuang dengan masalah seperti keluarga berantakan dan penyalahgunaan narkoba. Ini mengakibatkan masalah dalam mempertahankan kehidupan yang stabil dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

Dia mengatakan, Organisasi juga perlu mempromosikan pendidikan seumur hidup di antara para pekerja. Hal ini untuk memungkinkan mereka tetap dipekerjakan, mengambil peluang baru dan berkembang dalam ekonomi yang berkembang pesat.

 

 

Sumber: straitstimes 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement