REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta selesai meluncurkan dukungan non fungible token (NFT) yang tidak dapat dipertukarkan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan pertama kali mulai memberikan pilihan kepada beberapa pembuat konten di negara tersebut untuk menampilkan NFT mereka di Facebook dan Instagram awal tahun ini.
Sekarang semua orang di AS dapat memamerkan koleksi mereka di kedua platform, baik itu NFT yang mereka buat dan jual atau sesuatu yang mereka beli dari pembuat. Mereka yang memiliki kedua aplikasi media sosial juga dapat memposting silang koleksi digital mereka dari salah satu aplikasi sehingga mereka tidak perlu membagikannya dua kali.
Selain itu, kemampuan untuk memposting koleksi NFT di Instagram kini tersedia untuk pengguna di 100 negara. Meta pertama kali mengumumkan akan memperluas ketersediaan fitur pada bulan Agustus ke negara-negara di Afrika, Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Amerika.
Dilansir Engadget, Sabtu (1/10/2022), ini mungkin tidak terdengar seperti kabar baik bagi orang-orang yang tidak menyukai NFT atau khawatir tentang dampak lingkungan mereka. Namun, sepertinya Meta siap menjadikannya bagian dari platform-nya dalam perjalanannya menuju dunia metaverse.
Untuk dapat menampilkan koleksi, pengguna harus memiliki dompet digital yang didukung, termasuk Rainbow, Trust Wallet, Dapper, Coinbase Wallet, dan MetaMask, yang terpasang di perangkat mereka. Kemudian mereka harus menautkan dompet ke salah satu atau kedua aplikasi dengan membuka tab "digital collectibles" di pengaturan aplikasi mereka. Setelah mereka menautkan dompet mereka, mereka akan dapat melihat koleksi mereka melalui aplikasi Facebook atau Instagram dan membagikan NFT mereka ke umpan mereka.