REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan ,suku Minangkabau mengalami banyak degradasi di bidang keulamaan. Menurut JK, dulu sangat mudah mencari ulama besar dari Minangkabau untuk berceramah atau menjadi imam. Sekarang mencari ulama besar dari minang sudah tidak mudah.
"Dulu dari 10 masjid di Jakarta, 8 khatibnya dari Minangkabau. Sekarang tak ada lagi ulama Minang yang bicara di pentas nasional," kata JK di Gedung DPRD Sumbar saat Peringatan HUT Sumatra Barat ke 77, Sabtu (1/10/2022).
JK menilai hal ini perlu menjadi PR penting bagi Pemda di Sumbar. Supaya dapat mengembalikan marwah Minangkabau dan Sumatera Barat dalam dunia pendidikan Islam.
Wapres periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu menyebut kalau menurut sejarah, Sumbar memiliki banyak kontribusi dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Bahkan kata dia ulama dari Minang yang membantu pendalaman ilmu Islam ke orang-orang di kampungnya suku Bugis.
"Sekarang terbalik. Orang minang banyak belajar agama ke orang bugis. Kemarin di HUT Sumbar ini yang diundang ceramah orang bugis, Ustadz Das'ad Latif," ucap JK.
Walau asli suku Bugis dan berasal dari Makassar Sulawesi Selatan, JK punya kepedulian lebih kepada Sumbar karena dirinya merupakan sumando orang Minang. Atau pria yang beristrikan orang Minang.
JK berharap, Minangkabau dapat kembali kepada jati dirinya sebagai daerah penghasil cendikiawan muslim ternama di Indonesia bahkan dunia.