Ahad 02 Oct 2022 02:37 WIB

Pasukan Ukraina Kepung Ribuan Tentara Rusia di Lyman

Pasukan Rusia telah menggunakan kota Lyman sebagai pusat logistik dan transportasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Dalam citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini, pasukan Rusia dikerahkan di kota Kolodyazi, sekitar 11 kilometer timur laut Lyman, Ukraina, pada Kamis, 26 Mei 2022.
Foto: AP/Maxar Technologies
Dalam citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini, pasukan Rusia dikerahkan di kota Kolodyazi, sekitar 11 kilometer timur laut Lyman, Ukraina, pada Kamis, 26 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Ukraina dilaporkan telah mengepung ribuan tentara Rusia yang berada di kota Lyman. Kota tersebut disebut merupakan benteng penting bagi Moskow.

"Kelompok Rusia di daerah Lyman dikepung," kata Serhii Cherevatyi, juru bicara pasukan timur Ukraina, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, operasi pasukan Ukraina di sana masih berlangsung. “Lyman penting karena ini adalah langkah selanjutnya menuju pembebasan Donbas Ukraina. Ini adalah kesempatan untuk melangkah lebih jauh ke Kreminna dan Sievierodonetsk, dan secara psikologis sangat penting,” ucap Cherevatyi.

Cherevatyi mengatakan, pasukan Rusia di Lyman berjumlah sekitar 5.000 hingga 5.500 tentara. Namun jumlah pasukan yang dikepung kemungkinan telah menurun karena adanya korban jiwa dan beberapa tentara berusaha keluar dari pengepungan.

Dia mengungkapkan upaya pasukan Rusia untuk keluar dari pengepungan gagal “Ada yang menyerah, banyak yang tewas dan terluka, tapi operasi belum selesai,” ujar Cherevatyi.

Pasukan Rusia telah menggunakan kota Lyman sebagai pusat logistik dan transportasi untuk operasinya di utara Donetsk. Sementara itu, pada Jumat (30/9/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengesahkan aneksasi empat wilayah Ukraina yang dalam pertempuran berhasil dikuasai pasukan negaranya. Aneksasi dilakukan setelah empat wilayah terkait, yakni Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia pada 23-27 September lalu.

"Dalam beberapa hari terakhir, orang-orang di Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia menganjurkan pemulihan persatuan bersejarah kita. Saya berterima kasih," kata Putin dalam upacara pengesahan bergabungnya empat wilayah tersebut ke Rusia di Grand Kremlin Palace's St. George's Hall, Jumat lalu, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Pada 23 hingga 27 September lalu, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Moskow mengklaim, sekitar 98 persen pemilih dalam referendum setuju untuk bergabung.

Ukraina dan sekutu Barat-nya menolak hasil referendum tersebut. Mereka menilai referendum itu telah diatur sedemikian rupa hasilnya oleh Moskow. Kendati ditolak dan ditentang, Rusia tetap melanjutkan rencananya untuk “merebut” keempat wilayah itu. Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia mewakili 15 persen dari luas wilayah Ukraina. Jika digabung, luasnya setara dengan luas Portugal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement