REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit ginjal kronis (PGK) bisa memicu terjadinya penyakit jantung. Dengan menekan risiko terjadinya PGK, risiko penyakit jantung juga bisa ikut berkurang.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, organ jantung akan menerima lebih banyak tekanan ketika ginjal tak bekerja dengan baik. Jantung penderita PGK harus memompa lebih keras agar bisa menyampaikan darah ke ginjal.
"Ini bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung," ujar CDC, seperti dilansir Express, Sabtu (1/10/2022).
Tak hanya itu, PGK juga bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang juga bisa mendorong terjadinya penyakit jantung.
PGK adalah kondisi ketika ginjal tak lagi bekerja dengan baik dan optimal. Kondisi ini bisa mengenai siapa saja, namun umumnya lebih banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih tua dan orang-orang dengan ras Asia selatan serta kulit hitam.
Memang tak semua kasus PGK bisa selalu dicegah. Akan tetapi, perubahan gaya hidup bisa membantu menurunkan risiko PGK. Salah satunya adalah melakukan perubahan pada pola makan.
Terkait perubahan pola makan, ada tiga jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi untuk mencegah risiko PGK. Berikut ini adalah ketiga makanan tersebut:
1. Makanan tinggi sodium dan garam
Asupan sodium dan garam yang berlebih bisa mengganggu fungsi ginjal. Seperti diketahui, ginjal merupakan organ yang berfungsi menyaring air dari darah. Proses ini memerlukan keseimbangan sodium dan kalium agar bisa berjalan dengan lancar.
Garam dan sodium berlebih bisa mengganggu keseimbangan tersebut. Bila keseimbangan sodium dan kalium terganggu, proses pemisahan air dari darah juga akan ikut terganggu.
Konsumsi garam dan sodium berlebih juga bisa memicu terjadinya hipertensi. Hipertensi bisa membuat ginjal menerima beban yang lebih besar dan memicu terjadinya PGK.
"Anda bisa menggunakan bumbu, rempah, dan penambah rasa bebas sodium untuk menggantikan garam," ujar National Institute of Health.
2. Makanan tinggi protein
Protein merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Akan tetapi, konsumsi protein berlebih bisa membuat ginjal bekerja lebih keras.
"Ketika tubuh Anda menggunakan protein, tubuh akan menghasilkan produk limbah, yang akan dibuang oleh ginjal," ujar National Health Service (NHS).
Oleh karena itu, konsumsi protein sebaiknya dilakukan secukupnya dan tidak berlebihan. Mayo Clinic mengungkapkan bahwa konsumsi protein sebaiknya berkisar antara 10-35 persen dari total kalori yang diperlukan tubuh atau sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan.
3. Makanan tinggi lemak
Konsumsi lemak jenuh yang tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL atau "jahat" di dalam darah. Kondisi ini dapat memicu terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di ginjal. Ketika penumpukan plak terjadi di pembuluh darah ginjal, aliran darah ke ginjal akan berkurang. Bila hal ini terjadi, fungsi ginjal bisa ikut berkurang.