Ahad 02 Oct 2022 07:56 WIB

Pemerintah Pusat Tangani Langsung Tragedi Kanjuruhan Malang

Pemerintah sesalkan tragedi kerusuhan Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan Malang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Muhammad Hafil
 Pemerintah Pusat Tangani Langsung Tragedi Kanjuruhan Malang. Foto: Menko Polhukam Mahfud MD (kanan)
Foto: Republika/Prayogi
Pemerintah Pusat Tangani Langsung Tragedi Kanjuruhan Malang. Foto: Menko Polhukam Mahfud MD (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyayangkan insiden ratusan suporter yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Mahfud berjanji, pemerintah akan menangani peristiwa ini dengan baik

"Saya sudah dapat informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas tragedi Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," kata Mahfud dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (2/10/2022).

Baca Juga

Mahfud juga turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Ia berharap agar keluarga korban dapat bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan. "Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," ujarnya.

Mahfud mengungkapkan, sejak sebelum pertandingan, pihak aparat sudah mengantisipasi terjadinya kericuhan melalui berbagai cara, seperti koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Kemudian, misalnya, pertandingan dilaksanakan sore, bukan malam hari, jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38 ribu orang. 

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42 ribu," ungkap Mahfud.

"Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerapkali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, insiden ratusan suporter meninggal terjadi usai pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), malam WIB, mencapai 127 orang. Jumlah itu pun kemungkinan masih bertambah lantaran masih banyak suporter yang dirawat di rumah sakit (rs) maupun klinik di sekitar Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kepala Polda Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Nico Afinta mengatakan, korban meninggal terdiri dua personel Polri, yaitu Brigadir Andik dan Briptu Fajar serta 125 suporter Aremania. "Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022) pagi WIB.

Ada anak-anak yang turut menjadi korban di antara suporter dewasa. Hal itu terjadi lantaran para suporter panik setelah terkena tembakan gas air mata yang dilakukan kepolisian. Mereka yang berebut keluar Stadion Kanjuruhan malah saling berdesak-desakkan hingga menimbulkan korban jiwa.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement