Ahad 02 Oct 2022 10:41 WIB

NU Jatim Sikapi Kerusuhan Sepakbola di Malang

PWNU Jatim akan mendirikan posko crisis center

Rep: Muhyiddin Yamin/ Red: Partner
.
Foto: network /Muhyiddin Yamin
.

Kerusuhan suporter sepakbola di Malang

BOYANESIA -- Salam toghellen (saudara)....Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) menyatakan keprihatinannya atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, pasca laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Keluarga besar NU Jatim sangat berduka atas tragedi terbesar dalam sejarah olahraga di Indonesia itu.

Dari jumlah korbannya, tragedi Kanjuruhan adalah salah satu bencana sepak bola paling mengerikan dalam sejarah sepakbola di dunia. Polda Jatim merilis data, ada sekitar 127 suporter yang meninggal dalam insiden tersebut dan ratusan masih dirawat di rumah sakit.

"Atas tragedi ini PWNU Jatim mengajak semua warga Nahdliyin untuk mengirimkan doa dan shalat ghaib," ujar Sekretaris PWNU Jatim, Prof Dr Muzakki dalam keterangan tertulisnya, Ahad (2/10/2022).

PWNU Jatim juga mendesak agar dilakukan investigasi secara menyeluruh dan detail tentang penyebab pecahnya kerusuhan suporter sepakbola ini, termasuk jika ada kesalahan SOP penanganan di lapangan.

Selain itu, Prof Muzakki juga minta agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh atas penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia seraya mendorong agar persepakbolaan nasional semakin maju dengan tanpa ada kejadian memilukan seperti tragedi di Stadion Kanjuruhan itu.

"Peristiwa tragedi ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua," ucap Prof Muzakki.

Lalu apa sikap dan langkah yang akan dilakukan PWNU Jatim?

Prof Muzakki menjelaslan, PWNU Jatim bersama PCNU Kota Malang, PCNU Kabupaten Malang, dan PCNU Kota Batu akan segera mendirikan Posko Crisis Center dan Trauma Center di Kota Malang.

"Kita akan segera dikoordinasikan dengan PCNU se-Malang raya. Posko ini selain untuk menampung informasi warga NU Malang Raya yang kemungkinan menjadi korban, juga utk masyarakat umum," kata Prof Muzakki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement