Korban Meninggal Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan Bertambah
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). | Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah korban kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) terus bertambah. Berdasarkan data Polres Malang, jumlah korban meninggal dunia menjadi 129 orang.
Kasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik mengatakan, ratusan korban meninggal dunia tersebut terdiri atas 127 orang Aremania. Sedangkan dua lainnya dari kepolisian.
"Ada tambahan dua itu suami-istri dari Blitar. Jenazahnya langsung dibawa ke Blitar jadi datanya baru diterima pagi ini," kata Taufik kepada Republika di Mapolres Malang, Ahad (2/10/2022).
Ada pun mengenai informasi detail korban, Taufik mengaku belum menerimanya. Dengan kata lain, pihaknya belum bisa mengungkapkan informasi nama dan usia para korban.
Sebelumnya, pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya telah menimbulkan duka mendalam bagi para korban terutama Aremania. Kekalahan Arema FC di Stadion Kanjuruhan menyulut suporter turun ke lapangan sehingga menimbulkan kerusuhan dan memakan banyak korban.
Pada data awal dilaporkan ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut pada Ahad (2/10/2022) dini hari. Jumlah tersebut terdiri atas 125 orang Aremania dan dua orang dari kepolisian. Selain itu, juga dilaporkan ada 13 kendaraan rusak yang terdiri atas mobil kendaraan milik Polri dan milik pribadi.