Ahad 02 Oct 2022 14:23 WIB

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terpapar Gas Air Mata?

Gas air mata bisa memicu berbagai efek pada tubuh.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Muhammad Hafil
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gas air mata bisa memicu berbagai efek pada tubuh, mulai dari tingkatan ringan hingga sangat serius. Seseorang sebisa mungkin disarankan melindungi diri sendiri dan segera melakukan langkah antisipasi jika terpapar gas air mata.

Lazimnya, gas air mata bisa menyebabkan iritasi pada area kontak seperti mata, kulit, dan hidung dalam beberapa detik setelah terpapar. Efek dari paparan biasanya berlangsung selama 15-30 menit, seperti mata terasa terbakar, penglihatan kabur, hidung berair, kesulitan menelan, sesak napas, batuk, luka bakar dan ruam di kulit, juga mual dan muntah. 

Baca Juga

Sementara, paparan jangka panjang atau paparan dosis besar, terutama di tempat tertutup, dapat menyebabkan efek parah seperti kebutaan, glaukoma, kematian akibat luka bakar kimia parah di tenggorokan dan paru-paru. 

Kegagalan pernapasan yang mungkin mengakibatkan kematian pun dapat terjadi. Jika merasa telah terpapar gas air mata, seseorang direkomendasikan segera melepas semua pakaian yang dikenakan. Segera cuci seluruh tubuh dengan sabun dan air, lalu cari perawatan medis secepat mungkin.

Menurut situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), disarankan memotong pakaian alih-alih menariknya melewati kepala. Jika membantu orang lain melepas pakaian, hindari menyentuh area yang terkontaminasi dan lepaskan pakaian secepat mungkin.

Bersihkan bahan kimia paparan gas air mata dari kulit dengan mencuci tubuh memakai sabun dan air dalam jumlah banyak. Jika mata terasa panas atau penglihatan kabur, bilas dengan air selama 10 hingga 15 menit.  

Bagi pemakai lensa kontak, lepaskan dan letakkan bersama pakaian yang terkontaminasi. Jangan memakai kembali lensa kontak tersebut, bahkan jika itu bukan lensa kontak sekali pakai. Bagi pemakai kacamata, lepaskan kacamata dan cucilah dengan sabun dan air. Kacamata dapat dipakai kembali setelah dicuci bersih.

Apabila seseorang mengenakan perhiasan yang dapat dicuci dengan sabun dan air, aksesori itu dapat dicuci dan dipakai kembali. Jika perhiasan masuk kategori tidak bisa dicuci, itu harus diletakkan bersama pakaian atau barang lain yang terkontaminasi.

Masukkan pakaian dan semua barang yang terkontaminasi ke dalam kantong plastik. Saat melakukan itu, hindari menyentuh area pakaian yang terkontaminasi. Jika tidak yakin area mana yang terkontaminasi, kenakan sarung tangan karet selama melakukannya.

Bisa juga dengan membalikkan tas plastik ke arah luar dan menggunakan itu untuk mengambil pakaian. Memasukkan pakaian ke dalam tas plastik bisa juga dengan penjepit, tongkat, atau benda serupa. Apa pun yang menyentuh pakaian yang terkontaminasi juga harus ikut dibuang. Segel dahulu kantong plastik itu lalu masukkan lagi ke dalam kantong plastik lain. 

"Membuang pakaian dengan cara ini akan membantu melindungi Anda dan orang lain dari bahan kimia yang mungkin ada di pakaian," kata CDC. Jika departemen kesehatan setempat atau petugas darurat tiba, beri tahu apa yang terjadi dengan pakaian agar mereka mengatur pembuangan lebih lanjut.  

Seseorang yang terpapar gas air mata idealnya segera pergi ke layanan kesehatan untuk mendapat pertolongan medis. Perawatan bisa berupa pemberian oksigen atau upaya menghentikan luka bakar kimia yang disebabkan oleh gas air mata agar tidak semakin parah.  

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati asma (seperti bronkodilator dan steroid) juga dapat digunakan untuk membantu bernapas dengan lega. Eksposur pada mata diobati dengan membilas mata dengan air. Luka bakar pada kulit diobati dengan teknik manajemen luka bakar standar. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement