Ahad 02 Oct 2022 14:48 WIB

Penuhi Janji ke Konsumen, Fasilitas Umum Seharga Rp 5 Miliar Ini Dibangun Pengembang

Adanya fasilitas umum akan memudahkan akses dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat

 pengembaPT KAS  membangun jembatan dan akses jalan yang menghubungkan proyeknya ke ruas Jl Raya Bogor KM 51.   Tampak perumahan Graha Laras Sentul
Foto: a
pengembaPT KAS membangun jembatan dan akses jalan yang menghubungkan proyeknya ke ruas Jl Raya Bogor KM 51. Tampak perumahan Graha Laras Sentul

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Kehadiran perusahaan pengembang dalam membangun sebuah kawasan sangat menentukan kemajuan kawasan tersebut. Dalam hal ini kehadirannya harus mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat sekitar menjadi lebih baik.

Pembangunan tidak hanya menyangkut kawasan bisnis ataupun perumahan saja, melainkan juga fasilitas umum yang dapat digunakan masyarakat luas selain mereka yang tinggal di kawasan tersebut. Bahkan adanya fasilitas tersebut banyak masyarakat yang terbantu, setidaknya kemudahan akses aktivitasnya. Hal itu bisa dilakukan pengembang dengan membuka jalan pintas atau jembatan yang mampu mempersingkat waktu tempuh bagi masyarakat luas.

Baca Juga

Seperti yang dilakukan pengembang  perumahan Graha Laras Sentul yang membangun jembatan dan akses jalan yang menghubungkan proyeknya ke ruas Jl Raya Bogor KM 51. " Jembatan ini tak hanya bermanfaat bagi warga perumahan tapi juga warga sekitar," kata Rustandi Staf Ahli Bidang Ekjonomi dan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Bogor, Jawa Barat selepas meresmikan Jembatan Graha Laras Sentul, Kamis lalu.

Apa yang dilakukan PT Kesuma Agung Selaras (KAS) telah mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat sekitar. Khususnya kemudahan akses transportasi yang dapat meningkatkan nilai ekonomi warga sekitar. " Saya mengapresiasi langkah ini," kata Rustandi.

I Wayan Madik Kesuma Direktur Utama PT KAS dalam keterangan tertulis Ahad (2/10/2022) mengatakan, sebelumnya untuk menuju ke Graha Laras Sentul dari pintu tol Sirkuit Sentul bisa mencapai 25 menit karena harus memutar. Tapi dengan adanya akses jalan dan jembatan yang biaya pembangunannya mencapai Rp 5 miliar ini waktu tempuhnya dipersingkat hanya 10 menit. "Ini bukti janji kita kepada konsumen," kata Wayan.

Sejak dipasarkan pada 2019 dengan luas 18 hektar, Graha Laras Sentul sudah terjual 450 unit sudah dihuni 99 persen persen oleh pemiliknya. Dan saat ini Graha Laras Sentul fokus memasarkan produk di klaster Munich dan klaster London. Wayan menegaskan, bahwa Munich adalah produk rumah 2 lantai (69/105) dengan harga Rp 1,5 miliaran.

"Sementara London adalah produk terbaru yang dipasarkan pada akhir Maret 2022 lalu. Produk ini berbeda dari produk sebelumnya yang ada di Graha Laras Sentul. Unit rumah di klaster London sebanyak 190 dengan tipe 60/60 (2 lantai) yang dilengkapi fasilitas solar panel dan smart home," jelas Wayan.

Menurut Wayan sentuhan teknologi ini sejalan dengan pasar yang dituju yaitu milenial, yang sangat familiar dengan penggunaan teknologi. Seperti untuk mematikan AC, lampu bisa menggunakan handphone. Terkait solar panel, ini merupakan komitmen kita dalam memanfaatkan kekayaan alam dan juga bagian dari green development. "Tentunya juga menekan biaya penggunaan listrik dan segmen milenial sangat perhatian dalam urusan ini," katanya.

Dipasarkan dengan harga Rp 900 jutaan unit rumah di klaster London sudah terjual 50-an unit. Menurut Wayan, harga saat ini belum naik sejak pertama kali dipasarkan. Rencananya dalam waktu dekat akan ada koreksi harga akibat dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). "Kita harus melakukkan penyesuaian, tapi kita akan hati-hati menaikkan harga. Namun tetap ada kemudahan dalam uang muka yang hanya Rp 5 juta sudah all in, bebas semua biaya-biaya seperti  biaya KPR, biaya BPHTB, biaya SHM, biaya AJB," paparnya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement