Ahad 02 Oct 2022 16:48 WIB

Gula Alami Vs Pemanis Buatan, Apa Beda Dampaknya Bagi Kesehatan?

Ketahui perbedaan aneka jenis pemanis yang biasa digunakan di makanan-minuman.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Gula (ilustrasi). Batasi asupan gula agar tak menimbulkan masalah kesehatan.
Foto: Wikimedia
Gula (ilustrasi). Batasi asupan gula agar tak menimbulkan masalah kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang Amerika Serikat mengonsumsi rata-rata 17 sendok teh gula tambahan setiap harinya, yang berarti melebihi batas harian yang disarankan oleh American Heart Association. Melampaui batas gula harian telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, gangguan mood (seperti depresi), masalah berat badan, bentuk kanker tertentu, dan gangguan kognitif seperti penyakit Alzheimer.

Gula tambahan merupakan pemanis yang ditambahkan ke minuman seperti teh dan kopi, serta yang ditambahkan produsen ke makanan. Ketika memikirkan gula tambahan, Anda mungkin berpikir tentang makanan, seperti kue kering, es krim, dan soda.

Baca Juga

Padahal, faktanya, gula tambahan terdapat dihampir 75 persen makanan kemasan, baik makanan itu manis atau tidak. Makanan seperti roti, sereal gandum utuh, susu nabati (seperti susu oat), granola, yoghurt, sup, saus salad, dan bumbu lainnya sering kali mengandung gula tambahan.

Jika dilihat sekilas, jumlah di setiap produk mungkin tidak banyak. Akan tetapi, jika diakumulasikan selama sehari, itu dapat melebihi batas gula harian setiap individu. Adapun batas gula harian yang direkomendasikan ahli adalah 25 gram untuk wanita dan anak-anak, serta 36 gram untuk pria.

Untuk melacak kandungan gula tambahan, Anda bisa melihat label makanan. Gula tambahan pada label makanan mungkin muncul dalam berbagai jenis, bahkan bisa lebih dari 50. Beberapa pemanis yang umum digunakan dalam makanan kemasan antara lain konsentrat jus buah, gula tebu, gula pasir, sirup jagung berfruktosa tinggi, pemanis atau sirup jagung, sari tebu yang dievaporasi, maltodextrin, dan banyak lagi.

Di sisi lain, ada juga gula alami, termasuk fruktosa dalam buah dan laktosa dalam makanan susu Ketika harus membatasi asupan gula, Anda tidak perlu khawatir dengan jenis gula ini. Faktanya, buah dan produk susu seperti yoghurt dan susu, memiliki nutrisi lain yang sangat dibutuhkan, seperti serat dan antioksidan dalam buah, serta kalsium dan kalium dalam susu.

Di antara jenis gula alami, ada juga gula rafinasi, seperti sirup maple, madu, dan gula kelapa. Lalu, bagaimana dampak konsumsinya?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement