Ahad 02 Oct 2022 17:43 WIB

Kota Lyman Lepas, Sekutu Putin Dorong Rusia Pakai Senjata Nuklir Berkekuatan Rendah

Menurut sekutu Putin, Rusia perlu ambil opsi pakai senjata nuklir berkekuatan rendah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
Pemimpin regional Chechnya Ramzan Kadyrov. Memurut Kadyrov, Rusia perlu mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir berkekuatan rendah dalam perang dengan Ukraina.
Foto: AP/Musa Sadulayev
Pemimpin regional Chechnya Ramzan Kadyrov. Memurut Kadyrov, Rusia perlu mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir berkekuatan rendah dalam perang dengan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Keberhasilan pasukan Ukraina merebut kembali Kota Lyman di timur Ukraina mendorong sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan penggunaan senjata nuklir ringan. Pemimpin wilayah Chechnya, Rusia, Ramzan Kadyrov, menilai Kremlin perlu mempertimbangkan opsi tersebut.

"Menurut pendapat pribadi saya, harus ada tindakan drastis yang diambil, mulai dari menerapkan darurat militer di daerah perbatasan dan menggunakan senjata nuklir berkekuatan rendah," tulis Kadyrov di aplikasi kirim pesan Telegram, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga

Pejabat lainya termasuk mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyarankan Rusia mungkin perlu senjata nuklir. Tapi, seruan Kadyrov merupakan yang paling menonjol dan eksplisit.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا جَزٰۤؤُا الَّذِيْنَ يُحَارِبُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَسْعَوْنَ فِى الْاَرْضِ فَسَادًا اَنْ يُّقَتَّلُوْٓا اَوْ يُصَلَّبُوْٓا اَوْ تُقَطَّعَ اَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ مِّنْ خِلَافٍ اَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْاَرْضِۗ ذٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِى الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar.

(QS. Al-Ma'idah ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement