Ahad 02 Oct 2022 19:53 WIB

UIN Malang Integrasikan Sains dan Islam

Model pembelajaran di UIN Malang adalah integrasi sains dan Islam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Masjid Kampus UIN Malang, Jawa Timur.
Foto: Republika/Damanhuri
Masjid Kampus UIN Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Zainuddin, mengatakan, model pembelajaran di UIN Malang adalah integrasi sains dan Islam. Artinya setiap mata kuliah berdasarkan perspektif Islam, Alquran dan sunnah.

Prof Zainuddin mengatakan, di dalam UIN Malang ada Ma'had Al-Jami'ah yakni pesantren yang berada di dalam kampus. Ma'had Al-Jami'ah dihuni oleh seluruh mahasiswa baru, karena mereka wajib tinggal di Ma'had Al-Jami'ah minimal satu tahun. Ada juga pusat pengembangan bahasa yang mengajarkan bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin.

Baca Juga

Ia menambahkan, ada Hai'ah Tahfizh Alquran (HTQ) sebagai pusat penghafalan Alquran di UIN Malang. "Sampai tahun ini ada 3.700 sekian mahasiswa dari berbagai program studi (di UIN Malang) yang hafal Alquran," kata Prof Zainuddin saat diwawancarai Republika, Jumat (30/9/2022).

Ia menjelaskan, Ma'had Al-Jami'ah, pusat pengembangan bahasa, dan HTQ menjadi modal untuk memahami integrasi sains dan Islam. Jadi model pembelajaran di UIN Malang adalah integrasi sains dan Islam. Seluruh mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa berdasarkan persepektif Islam, Alquran dan sunnah.

"Kalau bicara integrasi sains dan Islam, maka mahasiswanya harus menguasai bahasa khususnya Arab dan Alquran," ujar Prof Zainuddin.

Prof Zainuddin juga menegaskan bahwa UIN Malang sangat mengantisipasi terjadinya kekerasan di lingkungan kampus. Senat Universitas bersama para anggotanya, mengantisipasi terjadinya kekerasan di UIN Malang.

Ia mengatakan, diharapkan UIN Malang menjadi kampus nol kekerasan. UIN Malang sudah bertekad untuk menjadikan kampus ini sebagai lembaga pendidikan yang bersih dan berwibawa.

"Kita sudah mengantisipasi, mahasiswa kita tempatkan di Ma'had Al-Jami'ah, mereka diberi pendidikan karakter, sehingga diharapkan mereka menjadi mahasiswa yang jauh dari kekerasan, perundungan dan konflik," jelas Prof Zainuddin.

Ia menjelaskan, mata kuliah moderasi beragama, pendidikan anti korupsi, revolusi mental sudah diberikan kepada mahasiswa UIN Malang. Di UIN Malang juga ada mata kuliah Ulul Albab. Kalau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mencanangkan tahun 2021-2024 revolusi mental dan moderasi beragama, sebenarnya di UIN Malang sudah memberikan pendidikan revolusi mental dan moderasi beragama.

Ia menambahkan, di UIN Malang relasi kuasa tidak menjadikan menghegemoni mahasiswa. Itulah kelebihan kalau seorang dosen sekaligus ustaz, dan mahasiswa sekaligus santri. Mereka memiliki karakter yang sopan dan santun.

"Di luar kampus, kita juga arahkan mereka (mahasiswa) tinggal di pesantren-pesantren yang ada di sekitar kampus, misalnya ada rumah rumah dosen yang jadi kos-kosan, mereka diperintahkan ngaji kitab (di kosan)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement