Senin 03 Oct 2022 01:47 WIB

Pemilu Brasil Persaingan Langsung Lula Lawan Bolsonaro

Jajak pendapat baru-baru ini telah memberi da Silva keunggulan.

Rep: Dwina Agustin/ap/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bendera dengan gambar kampanye Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang merupakan kandidat untuk pemilihan kembali, ditampilkan untuk dijual di dekat tempat pekerja publik federal memprotes pemotongan gaji, di Brasilia, Brasil, Selasa, 2 Agustus 2022.
Foto: AP/Eraldo Peres
Bendera dengan gambar kampanye Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang merupakan kandidat untuk pemilihan kembali, ditampilkan untuk dijual di dekat tempat pekerja publik federal memprotes pemotongan gaji, di Brasilia, Brasil, Selasa, 2 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,RIO DE JANEIRO -- Rakyat Brasil memberikan suara dalam pemilihan yang sangat terpolarisasi pada Ahad (2/10). Pemungutan suara ini menentukan apakah negara itu akan mengembalikan seseorang dari sayap kiri ke pucuk pimpinan demokrasi terbesar keempat di dunia atau mempertahankan pejawat dari kelompok sayap kanan selama empat tahun lagi.

Perlombaan ini mengadu Presiden pejawat Jair Bolsonaro melawan musuh politiknya mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva. Ada sembilan kandidat lain, tetapi dukungan mereka tidak ada artinya bagi Bolsonaro dan da Silva.

Baca Juga

Jajak pendapat baru-baru ini telah memberi da Silva keunggulan. Survei Datafolha terakhir yang diterbitkan Sabtu (1/10), memperlihatkan keuntungan 50 persen hingga 36 persen untuk kemenangan da Silva. Hasil tersebut dari mewawancarai 12.800 orang, dengan margin kesalahan dua poin persentase.

Salah satu yang mewakili hasil survei tersebut adalah Agatha de Carvalho berusia 24 tahun yang tiba di tempat pemungutan suara di lingkungan kelas pekerja Rocinha di Rio de Janeiro sesaat sebelum dibuka. DIa berharap untuk memberikan suaranya sebelum bekerja, tetapi ternyata terdapat 100 orang lainnya sudah berbaris.

Perempuan ini dengan tegas dan terbuka akan memilih da Silva, dan menyebut Bolsonaro sosok yang mengerikan. “Banyak orang meninggal karena dia selama pandemi. Jika dia tidak melakukan beberapa hal yang dia lakukan, beberapa kematian itu bisa dihindari,” katanya.

Pemerintahan Bolsonaro telah ditandai dengan pidato yang menghasut, melawan terhadap lembaga-lembaga demokrasi, penanganannya yang banyak dikritik atas pandemi Covid-19, dan deforestasi terburuk di hutan hujan Amazon dalam 15 tahun. Meski begitu, dia telah membangun basis yang setia dengan membela nilai-nilai keluarga tradisional, menolak kebenaran politik, dan menampilkan dirinya sebagai pelindung bangsa dari kebijakan kiri yang melanggar kebebasan pribadi dan menghasilkan gejolak ekonomi.

Perwakilan pendukung Bolsonaro  di Rocinha adalah Manuel Pintoadinho yang merupakan seorang pekerja logam berusia 65 tahun. Dia mengatakan memilih Bolsonaro dan tidak menyalahkan pemimpin negara itu untuk masa ekonomi yang sulit.

"Pandemi menghancurkan segalanya, inflasi sangat tinggi. Itu bukan salahnya," kata Pintoadinho.

Pemulihan ekonomi yang lambat belum mencapai orang miskin, dengan 33 juta orang Brasil kelaparan meskipun pembayaran kesejahteraan lebih tinggi. Seperti beberapa tetangganya di Amerika Latin yang menghadapi inflasi tinggi dan sejumlah besar orang yang dikeluarkan dari pekerjaan formal, Brasil sedang mempertimbangkan pergeseran arah politik ke sisi kiri.

Gustavo Petro di Kolombia, Gabriel Boric di Cile, dan Pedro Castillo di Peru adalah di antara para pemimpin sayap kiri di kawasan yang baru-baru ini mengambil alih kekuasaan. Da Silva pun diprediksi bisa menang di putaran pertama, tanpa perlu putaran kedua pada 30 Oktober, jika dia mendapatkan lebih dari 50 persen suara sah, yang tidak termasuk surat suara rusak dan kosong.

Brasil memiliki lebih dari 150 juta pemilih yang memenuhi syarat dan pemungutan suara adalah wajib. Namun tetap saja tingkat abstain dapat mencapai hingga 20 persen.

Kemenangan langsung oleh da Silva akan mempertajam fokus pada reaksi Bolsonaro terhadap penghitungan tersebut. Dia telah berulang kali mempertanyakan keandalan tidak hanya jajak pendapat, tetapi juga mesin pemungutan suara elektronik Brasil. Analis khawatir dia telah meletakkan dasar untuk menolak hasil pemilihan nanti jika kalah.

Pada satu titik, Bolsonaro mengklaim memiliki bukti penipuan, tetapi tidak pernah menunjukkannya, bahkan setelah otoritas pemilihan menetapkan tenggat waktu untuk melakukannya. Dia mengatakan pada 18 September, bahwa jika dia tidak menang di babak pertama, pasti ada sesuatu yang tidak normal.

Tawaran nostalgia kekuatan militer yang sering diungkapkan Bolsonaro telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kemungkinan penolakannya terhadap hasil pemilu dapat didukung oleh petinggi angkatan bersenjata. Secara tradisional, keterlibatan angkatan bersenjata dalam pemilihan terbatas pada membawa mesin pemungutan suara ke komunitas-komunitas terpencil dan meningkatkan keamanan di daerah-daerah yang penuh kekerasan. Namun tahun ini, Bolsonaro menyarankan agar militer melakukan penghitungan suara secara paralel.

Meskipun hal itu tidak terwujud, Kementerian Pertahanan mengatakan, akan memeriksa silang hasil di lebih dari 380 tempat pemungutan suara di seluruh Brasil. Setiap warga negara atau entitas dapat melakukan hal yang sama, berkonsultasi dengan penghitungan suara yang tersedia di setiap stasiun setelah penutupan pemungutan suara dan online.

Setelah memberikan suara di Rio, mengenakan kaus dengan bendera Brasil berwarna hijau dan kuning, Bolsonaro mengatakan kepada wartawan, bahwa pemilihan yang bersih harus dihormati dan putaran pertama akan menentukan. Ditanya apakah dia akan menghargai hasil, dia mengacungkan jempol dan berjalan pergi.

Pemungutan suara dilakukan secara elektronik, hasil awal biasanya keluar dalam beberapa menit, dengan hasil akhir tersedia beberapa jam kemudian. Tahun ini, semua pemungutan suara akan ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. 

 

Sumber: https://apnews.com/article/jair-bolsonaro-elections-caribbean-business-rio-de-janeiro-ab594d3793020ff830cd75636bc04281?utm_source=homepage&utm_medium=TopNews&utm_campaign=position_06

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement