Senin 03 Oct 2022 02:38 WIB

Paus Minta Putin Akhiri Lingkaran Kekerasan

Krisis di Ukraina berisiko memicu eskalasi nuklir dengan konsekuensi global.

Rep: Lintar Satria/Reuters/ Red: Muhammad Fakhruddin
Paus Minta Putin Akhiri Lingkaran Kekerasan (ilustrasi).
Foto: AP/Andrew Medichini
Paus Minta Putin Akhiri Lingkaran Kekerasan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KOTA VATIKAN -- Paus Fransiskus menyampaikan seruan pada Vladimir Putin. Ia meminta Presiden Rusia itu untuk "mengakhiri lingkar kekerasan dan kematian di Ukraina.

Ia mengatakan krisis di Ukraina berisiko memicu eskalasi nuklir dengan konsekuensi global yang tak terkendali. Khotbahnya di hadapan ratusan jemaat di Alun-alun Santo Peter itu ia dedikasikan untuk Ukraina.

Baca Juga

Paus juga meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membuka setiap "proposal perdamaian serius." Fransiskus mengatakan ia menyampaikan permintaan mendesak "atas nama Tuhan" untuk mengakhiri konflik.

Ia mengatakan "absurd" rasanya dunia beresiko mengalami konflik nuklir. Pernyataan ini disampaikan dua hari setelah Putin menganeksasi seperlima wilayah Ukraina dan memasukan wilayah itu ke dalam payung perlindungan nuklir Rusia.

Paus juga mengatakan semua negara memiliki hak untuk mempertahankan "kedaulatan dan integritas teritorialnya."

"Permohonan saya terutama ditujukan pada presiden Federasi Rusia, memohon padanya untuk menghentikan lingkaran kekerasan dan kematian ini, bahkan karena cinta untuk rakyatnya sendiri," kata Fransiskus, Ahad (2/10).

"Di sisi lain menderita oleh penderitaan yang amat besar populasi Ukraina karena agresi yang dideritanya, saya menyerukan harapan pada Presiden Ukraina untuk membuka proposal perdamaian serius," tambahnya.

Kiev dan sekutu-sekutu Baratnya mengecam aneksasi Putin sebagai tindakan ilegal. Zelenskyy mengatakan pasukannya akan melanjutkan perlawanan untuk merebut kembali semua wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement