Senin 03 Oct 2022 04:27 WIB

PSS Sleman Dukung Penghentian Sementara Liga 1

Semua pihak punya kesempatan untuk mengevaluasi dan berbenah.

Red: Endro Yuwanto
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama rombongan melihat TKP kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022). Manajemen PSS Sleman mendukung keputusan operator kompetisi untuk menghentikan sementara Liga 1 Indonesia terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Foto: Dok istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama rombongan melihat TKP kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022). Manajemen PSS Sleman mendukung keputusan operator kompetisi untuk menghentikan sementara Liga 1 Indonesia terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manajemen PSS Sleman mendukung keputusan operator kompetisi untuk menghentikan sementara Liga 1 Indonesia. Ini terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang membuat nyawa ratusan orang hilang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

"Mengenai sanksi dan pemberhentian sementara kompetisi, kami rasa ini adalah yang terbaik untuk saat ini. Jadi kami semua punya kesempatan untuk mengevaluasi dan berbenah," kata Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Ahad (2/10/2022).

Baca Juga

Andy berharap keputusan tersebut membuat penyelenggaraan pertandingan sepak bola Indonesia ke depan berlangsung aman, bersahabat, dan lebih baik. "Kita harus menyadari ini tidak hanya bisa terjadi di Malang, ini bisa terjadi di mana pun jika dengan kondisi seperti itu," ujarnya.

Meski demikian, Andy enggan menanggapi apakah sebaiknya liga dihentikan atau tidak. Menurutnya, hal terpenting untuk saat ini dibahas adalah rasa duka mendalam dan trauma yang dirasakan para suporter.