REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester United (MU) dipermalukan Manchester City pada laga pertama derby Manchester musim ini. City menang telak 6-3 dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Etihad, Ahad (2/10/2022) malam WIB. Bahkan saat turun minum, tim asuhan Pep Guardiola sudah unggul 4-0.
Hal ini membuat pelatih MU Erik ten Hag tidak memainkan superstarnya Cristiano Ronaldo. Ten Hag beralasan ingin melindungi Ronaldo dari menanggung rasa malu, apalagi striker lawan Erling Haaland tampil luar biasa dengan hattricknya dalam laga itu.
Ketika sriker timnas Norwegia mencetak hattrick ketiganya musim ini, sebaliknya Ronaldo hanya menonton timnya dari pinggir lapangan dengan wajah resah. Ten Hag pedas dalam kritiknya terhadap timnya dan mengungkapkan bahwa dia memilih untuk tidak memasukkan striker berusia 37 tahun untuk melindungi reputasi pemain.
“Saya tidak akan membawanya masuk karena kami tertinggal 4-1,” kata manajer United. “Untuk menghormati Cristiano, untuk karier besarnya.” Ten Hag tidak berusaha untuk melindungi pemain lainnya, yang tertinggal 4-0 di babak pertama dan tertinggal 6-1 sebelum dua gol terakhir Martial, dengan Phil Foden juga mencetak hattrick.
“Rencananya adalah untuk menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri, tetapi kami tidak melakukannya sejak menit pertama,” kata Ten Hag. “Kami meninggalkan Haaland dan kami tidak ketat dalam menjaganya."
Ia mengatakan, untuk gol pertama City, MU bisa memenangkan bola dan menciptakan peluang bagus. Namun sebaliknya, justru kami memberikan bola dengan mudah. Ia mengaku mengkritik pemainnya dan memberi tahu mereka.
Menurut Ten Hag, dengan kurangnya kepercayaan Setan Merah tidak bisa memenangkan pertandingan. Menurut dia, ini bukan sikap yang tepat dari Manchester United. Sebab MU bisa bertindak jauh lebih berani dibandingkan ketika melawan City.
“Kami sedang dalam proses dan saya tahu sebelumnya bahwa tim besar seperti City, ketika Anda tidak bagus, Anda akan dipukul dan kami tidak bagus. Kami tidak mengikuti aturan dan prinsip cara kami bermain dan Anda akan dikalahkan," tegasnya.
Fans United mulai meninggalkan babak pertama untuk menghindari menyaksikan penghinaan lebih lanjut setelah 45 menit pertama yang traumatis.
Foden mencetak gol setelah hanya delapan menit dan sekali lagi menjelang jeda, dengan Haaland mencetak dua gol di antaranya.
Antony mencetak gol indah dari jarak jauh setelah 56 menit tetapi City segera kembali ke puncak, dengan Haaland menyelesaikan hattrick-nya, untuk kemudian mengatur Foden melakukan hal yang sama. MU mencegah kekalahan dengan skor lebih memalukan, memanfaatkan pergantian pemain City dari Pep Guardiola untuk mencetak dua gol lewat Anthony Martial.
Guardiola, sementara itu, kehabisan kata-kata untuk memuji penyerang tengahnya yang tak terbendung, yang kini memiliki 17 gol dalam 11 pertandingan untuk City. Haalan mencetak hattrick ketiganya dalam pertandingan liga di kandang berturut-turut.
“Tentu saja, kualitas yang kami miliki bersamanya membantunya mencetak gol,” kata Guardiola."Namun, apa yang telah dia lakukan, saya tidak mengajarinya sekali pun. Dia memiliki naluri yang luar biasa bahwa bola akan tiba di sana dan itu berasal dari ibu dan ayahnya. Dia terlahir dengan itu," ujar Guardiola lagi.
Namun Guardiola memperingatkan pemain internasional Norwegia itu bahwa masih ada perbaikan yang harus dilakukan pada permainannya.