Senin 03 Oct 2022 07:52 WIB

Dokter: Modifikasi Gaya Hidup Penting untuk Penderita Diabetes

Rutin berolahraga, batasi asupan karbohidrat dan gula sederhana.

Red: Ratna Puspita
Memodifikasi gaya hidup adalah salah satu solusi penting yang bisa diterapkan oleh penderita diabetes.
Foto: Essential Health Info
Memodifikasi gaya hidup adalah salah satu solusi penting yang bisa diterapkan oleh penderita diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memodifikasi gaya hidup adalah salah satu solusi penting yang bisa diterapkan oleh penderita diabetes. "Rutin berolahraga, batasi asupan karbohidrat dan gula sederhana juga menurunkan berat badan bisa membantu menurunkan gula darah," dr. Ichwan Zuanto, yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (3/10/2022).

Olahraga dapat dilakukan setidaknya tiga hingga lima kali setiap pekan dengan durasi minimal 30 menit setiap sesi. Selain itu, konsumsi obat antidiabetes secara rutin dengan dosis tepat sesuai anjuran dokter juga bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah.

Baca Juga

Diabetes bisa dihindari dengan mengurangi konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 di mana konsumsi gula pada orang dewasa maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari untuk menghindari risiko penyakit seperti diabetes.

Bila seseorang sudah terkena diabetes, gejala umum yang dirasakan meliputi mudah haus, mudah lapar, dan banyak berkemih. Untuk memastikan apakah seseorang terkena diabetes, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan gula darah puasa, gula darah dua jam setelah makan, atau pemeriksaan HbA1C yang mengukur jumlah hemoglobin yang berikatan dengan gula darah.

Konsumsi gula berlebih atau kurang berdampak terhadap sistem metabolisme tubuh. Gula yang berlebihan dapat membuat berat badan mudah naik dan sulit turun, sulit berhenti makan, infeksi gigi dan gusi serta meningkatkan risiko kanker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement