Menko PMK Pastikan Tragedi Kanjuruhan Ditangani Hingga Tuntas
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau lokasi kerusuhan di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Pemerintah melalui Menko PMK mendesak Kepolisian bertidak cepat untuk melakukan investigasi terhadap kerusuhan yang menewaskan sedikitnya 129 orang tersebut. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memastikan akan menangani tragedi Stadion Kanjuruhan secara tuntas. Hal ini diungkapkannya di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Yang pasti, untuk (Aremania) yang sakit akan kami layani secara gratis dan (Aremania) yang meninggal kami siapkan santunan dari (Pemerintah) Provinsi Jatim dan (Pemerintah) Kabupaten Malang," kata Muhadjir.
Muhadjir juga mengimbau kepada pemerintah setempat yang penduduknya menjadi korban untuk bisa memberikan bantuan santunan. Berdasarkan laporan sementara, sebanyak 129 orang meninggal dunia akibat kejadian ini.
Dari jumlah tersebut, dua di antaranya polisi sedangkan lainnya dari Aremania. Di samping itu, Muhadjir juga menegaskan, saat ini pemerintah fokus untuk proses penanganan terlebih dahulu.
Adapun mengenai rekonstruksi peristiwa diserahkan kepada aparat untuk melakukan investigasi. Setelah itu baru ditentukan langkah selanjutnya sambil menunggu arahan presiden.
"Dan atas nama pemerintah dan pribadi, kami menyampaikan bela sungkawa dan prihatin serta menyesalkan kejadian ini. Ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya telah menimbulkan duka mendalam bagi para korban terutama Aremania. Kekalahan Arema FC di Stadion Kanjuruhan menyulut suporter turun ke lapangan sehingga menimbulkan kerusuhan dan memakan banyak korban.