Senin 03 Oct 2022 09:15 WIB

Pilpres Brasil Ditetapkan ke Putaran Kedua

Pada putaran pertama pilpres Brasil, Jair Bolsonaro dan Lula da Silva bersaing ketat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya, memberi isyarat selama konferensi pers setelah pemilihan umum ditutup di Brasilia, Brasil, Minggu, 2 Oktober 2022.
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya, memberi isyarat selama konferensi pers setelah pemilihan umum ditutup di Brasilia, Brasil, Minggu, 2 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Otoritas pemilihan Brasil mengatakan, pemilihan presiden negara menuju pemilihan putaran kedua setelah putaran pertama selesai diselenggarakan pada Ahad (2/10/2022) waktu setempat. Terdapat sembilan kandidat dalam pilpres, namun dua rival yakni Presiden Jair Bolsonaro dan mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva bersaing ketat untuk menang langsung.

"Sebanyak 95 persen suara elektronik dihitung, Lula unggul 47,6 persen suara versus 43,9 persen untuk Bolsonaro," kata otoritas pemilihan nasional Brasil, Ahad. 

Baca Juga

Oleh karena tak ada yang mendapatkan dukungan mayoritas, pilpres akan dilanjutkan ke pemungutan suara putaran kedua pada 30 Oktober mendatang.

Beberapa survei opini menunjukkan Lula memimpin Bolsonaro dengan 10-15 poin persentase menjelang pemungutan suara pada Ahad. Hasil yang jauh lebih ketat itu memupus harapan akan resolusi cepat untuk pemilihan yang sangat terpolarisasi di negara demokrasi terbesar keempat di dunia itu.

photo
Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, yang mencalonkan diri sebagai presiden lagi, berbicara kepada para pendukungnya setelah pemilihan umum ditutup di Sao Paulo, Brasil, Minggu, 2 Oktober 2022. - (AP Photo/Andre Penner)

Bolsonaro telah mempertanyakan survei yang menunjukkan dia kalah dari Lula di putaran pertama. Menurutnya, mereka tidak menangkap antusiasme yang dia lihat di jalur kampanye. Dia juga menyerang integritas sistem pemilihan elektronik Brasil tanpa bukti, dan menegaskan dia tidak akan menyerah jika dia kalah.

Pengamat politik mengatakan margin kemenangan yang lebar untuk Lula dapat melemahkan dukungan Bolsonaro untuk menantang hasil pemilihan. Tetapi pemungutan suara Ahad, memperpanjang pemilihan yang tegang dan penuh kekerasan selama empat minggu lagi untuk menghidupkan kembali kampanyenya.

"Ekstrem kanan sangat kuat di seluruh Brasil," kata Carlos Melo, seorang ilmuwan politik di sekolah bisnis Insper. 

"Kemenangan putaran kedua Lula sekarang kecil kemungkinannya. Bolsonaro akan tiba dengan banyak kekuatan untuk terpilih kembali," imbuhnya.

Sebelumnya beberapa survei publik menunjukkan Lula bisa memenangkan lebih dari 50 persen suara sah yang memungkinkan dia untuk menghindari putaran kedua melawan saingan sengitnya. Tetapi ketika hasilnya mengalir, itu tampak tidak mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement