Senin 03 Oct 2022 09:28 WIB

IHSG Masih Rawan Koreksi, Analis Rekomendasikan 4 Saham Ini untuk Dikoleksi

Analis BNI Sekuritas rekomendasikan saham big caps di tengah trend bearish IHSG

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih rawan terkoreksi dan terbatas untuk mengalami rebound. Awal perdagangan ini, IHSG melemah ke level 6.995,06 menjauh dari level penutupan kemarin yang mengalami kenaikan tipis.  Analis BNI Sekuritas rekomendasikan saham big caps di tengah trend bearish IHSG
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih rawan terkoreksi dan terbatas untuk mengalami rebound. Awal perdagangan ini, IHSG melemah ke level 6.995,06 menjauh dari level penutupan kemarin yang mengalami kenaikan tipis. Analis BNI Sekuritas rekomendasikan saham big caps di tengah trend bearish IHSG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih rawan terkoreksi dan terbatas untuk mengalami rebound. Awal perdagangan ini, IHSG melemah ke level 6.995,06 menjauh dari level penutupan kemarin yang mengalami kenaikan tipis.  

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal, indikator bertahan di atas 200 Day MA & 7.015 di tengah kondisi oversold. IHSG masih dalam trend bearish selama di bawah 7.148. Sementara itu, IHSG closing di bawah 5 day MA (7.078). 

Indikator MACD menunjukkan netral, stochastic oversold, bertahan di atas 6.925 (200 day MA), candle Dragonfly Doji. “Level resistance pada perdagangan Senin (3/10) berada di level 7.078, 7.135, 7.179, 7.225 dengan support 7.015, 6.968, 6.925, 6.866. Perkiraan range pada perdagangan hari ini yakni 6.989 - 7.090,” tulis Andri dalam riset, Senin (3/10)

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, pada Jumat (30/9), indeks bursa regional Asia Pasifik bergerak variatif. Beberapa saham yang mencatat penurunan signifikan diantaranya Nikkei dan Shenzen Index yang masing-masing turun 1,84 persen dan 1,29 persen. Sementara S&P BSE Sensex dan Hang Seng menguat masing-masing 1,80 persen dan 0,33 persen. 

Bank Sentral India menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), sesuai ekspektasi. Jepang mencatat angka pengangguran sebesar 2,5 persen per Agustus 2022, sesuai perkiraan. Indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup melemah signifikan 1,71 persen, S&P 500 turun 1,51 persen, dan Nasdaq terkoreksi 1,51 persen. 

Wakil Ketua Bank Sentral AS, The Fed, menyatakan perlunya menurunkan inflasi. Bank sentral berkomitmen untuk menghindari penarikan kembali sebelum waktunya pada kebijakan moneter yang ketat. 

Di tengah proyeksi IHSG yang melemah, BNI Sekuritas merekomendasikan secara teknikal sejumlah saham blue chip yang bisa dibeli.

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Resistance : Rp  8.650, Rp 8.750, Rp 8.875, Rp 9.150. 

Support: Rp 8.450, Rp 8.300, Rp 8.200, Rp 8.050.

Rekomendasi: BUY Rp 8.400 - Rp 8.500, target Rp 8.650, Rp 8.750. Stop loss di bawah Rp 8.200.

2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Resistance : Rp 4.200, Rp 4.260, Rp 4.310, Rp 4.430. 

Support: Rp 4.120, Rp 4.070, Rp 4.000, Rp 3.910

Rekomendasi: BUY Rp 4.100 - Rp 4.150, target Rp 4.260, Rp 4.310. Stop loss di bawah Rp 4.000.

3. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

Resistance : Rp 2.700, Rp 2.770, Rp 2.835, Rp 2.910. 

Support:  Rp 2.620, Rp 2.560, Rp 2.510, Rp 2.400.

Rekomendasi: BUY Rp 2.600 - Rp 2.650, target Rp 2.770, Rp 2.830. Stop loss di bawah Rp 2.500.

4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Resistance : Rp  4.490, Rp 4.530, Rp 4.590, Rp 4.660. 

Support: Rp 4.420, Rp 4.370, Rp 4.300, Rp 4.220. 

Rekomendasi: BUY Rp 4.420- Rp 4.450 target Rp 4.530, Rp 4.560. Stop loss di bawah Rp 4.370.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement