REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Nasdem lebih memilih Anies daripada dua kandidat lainnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Andika Perkasa.
"Semua anak bangsa baik. Yang dicari Nasdem adalah yang terbaik dari paling baik-baik. Akhirnya, Nasdem melihat seorang sosok Anies Baswedan. Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa jika Anies Baswedan ini terpilih," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Surya Paloh mengatakan, ia melakukan kontemplasi diri dan mendengar banyak masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. Ia juga melakukan pemilihan capres berdasarkan konsistensi Partai Nasdem yang mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan partai.
Dalam pengumuman yang disiarkan di antaranya melalui kanal Youtube Metrotvnews, Anies tampak duduk di sebelah kiri Surya Paloh. Surya Paloh mengawali pidatonya dengan mengajak semua hadirin untuk mengheningkan cipta atas tragedi yang menewaskan 125 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Sebelumnya, hasil Survei dari Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 13 sampai 20 September 2022 menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan konsisten menjadi tiga besar pilihan warga sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang. "Nama-nama top three masih dipegang antara Ganjar, Prabowo sama Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (Indikator) Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil survei secara daring sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, di Jakarta, Ahad (2/9/2022).
Dari dua nama tersebut, hanya Ganjar yang belum dapat dukungan dari partai politik. Ganjar yang merupakan kader PDI Perjuangan diperkirakan bersaing dengan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengatakan, Nasdem harus mengunci Partai Demokrat dan PKS dalam satu ikatan koalisi menuju Pilpres 2024 untuk mengajukan capres. "Jika Partai Nasdem tidak bisa mengunci PKS dan Demokrat dalam satu ikatan koalisi maka partai Nasdem bisa kehilangan momentum," kata Ahmad Atang, seperti dilansir Antara, pekan lalu.
Saat ini, ia mengatakan, hanya PDI Perjuangan dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa koalisi karena telah memenuhi syarat 20 persen. Sementara Partai Golkar, PAN dan PPP telah membentuk KIB, dan Gerindra akan berkoalisi dengan PKB sehingga partai yang tersisa adalah Nasdem, PKS, dan Demokrat.
Lihat postingan ini di Instagram