REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roy Keane mengklaim pemain Manchester United (MU) tidak bisa mengelola peluang setelah mereka kebobolan empat gol pada babak pertama derby Manchester. Setan Merah harus menerima kekalahan memalukan 6-3 dari Manchester City pada lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Etihad, Ahad (2/10/2022).
City berada dalam performa terbaik mereka dan membuat pekerjaan lebih ringan atas rival lokal mereka dengan menutup pertandingan dalam 45 menit pertama. City yang memulai dengan pasangan bek tengah yang jarang terlihat. Ruben Dias dan Aymeric Laporte ditempatkan pelatih Pep Guardiola di bangku cadangan. Namun ini sama sekali tak berdampak negatif. Empat gol, masing-masing dua dari Phil Foden dan Erling Haaland, membuat City memegang kendali.
Keane meratapi kinerja mantan timnya, yang menurutnya bisa membuat malu. Dia berkata di Sky Sports bahwa City tampil brilian. "Jika kita membutuhkan pengingat betapa bagusnya Man City, kita mendapatkannya. Tapi Man United, ya Tuhan, sepertinya permainannya terlalu besar bagi Manchester United. Saya hampir tidak percaya dengan apa yang saya tonton," kata Keane dikutip dari Mirror, Senin (3/10/2022).
Menurutnya itu bisa jadi karena kurangnya kepercayaan diri pemain. Akan tetapi menurut dia, itu tidak bisa dibenarkan karena orang-orang telah memberi mereka pujian sebelum pertandingan berkat empat kemenangan beruntun.
City, kata dia, berada di kualitas yang mereka tunjukkan. Sementara operan-operan Setan Merah sangat ceroboh, ada celah di mana-mana, dan dua pemain di lini tengah yang pontang panting. Pengambilan keputusan juga buruk.
"Pekerjaan besar untuk manajer di babak pertama. Apakah Anda minum obat atau pergi? Anda adalah klub besar, tetapi Anda tidak boleh terlalu malu. Saya tidak percaya betapa buruknya mereka, saya tahu ada tanda-tanda bagus, dan Anda berpikir hari ini tentang serangan balik, tetapi sekarang ini tentang kebanggaan dan kepribadian," ujarnya.