REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI yang menghalangi Monumen Selamat Datang. Di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Rasyid Baswedan, halte tersebut direnovasi dan akan dibuat dua tingkat sehingga menghalangi pemandangan Monumen Selamat Datang.
Menurut Prasetyo, Pemprov DKI seakan tidak menjaga amanat dari Sukarno untuk tidak meninggalkan sejarah. "Patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan itu bukan sekedar pajangan,” kata Prasetyo dalam akun resmi Instagram-nya dikutip di Jakarta, Senin (3/9/2022).
Politikus PDIP itu menilai, monumen tersebut merupakan titik pengingat di mana Indonesia diperhitungkan untuk menggelar Asian Games ke-4 pada 1962 di Jakarta. Oleh sebab itu, Prasetyo menuding, Pemprov DKI mengabaikan sejarah dan melakukan hal yang tidak sepadan dengan menutup monumen tersebut.
Baca juga : Ada Apa Dengan Gelora Semangat Menghabisi Anies?
"Sengaja dihalangi dengan alibi revitalisasi?" ujar Prasetyo. Dia menegaskan, dewan segera memanggil PT Transjakarta dan SKPD terkait pelaksanaan revitalisasi Halte Bundaran HI. Pemanggilan itu, kata dia, juga sebagai respon DPRD dalam melihat kinerja Transjakarta yang mengecewakan.
"Bayangkan, betapa bangganya pemerintah dan rakyat Indonesia ketika Monumen Selamat Datang didirikan ketika itu," ucap Prasetyo.