Khofifah Tegaskan Keseriusan Pemerintah Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Wali Kota Malang, Sutiadji (kanan) menyerahkan bantuan kepada seorang anak yang kedua orang tuanya meninggal akibat kerusuhan suporter Arema, di Jalan Bareng Raya 2 G, RT 14 RW 8, Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan tengah fokus untuk memberikan penanganan kepada para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, serta memberikan santunan kepada korban meninggal sebesar Rp10 juta, sedangkan yang luka dan dirawat sebesar Rp5 juta. | Foto: ANTARA/Syaiful Arif
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pemerintah secara sinergis serius dan berkomitmen untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Salah satu buktinya, kata Khofifah, pejabat pemerintah pusat turun langsung ke Malang dan memastikan investigasi penyebab insiden segera dilakukan dengan maksimal.
"Hadirnya pejabat pemerintah pusat penanda kuatnya komitmen melakukan investigasi hingga tuntas terkait insiden di Kanjuruhan. Pun begitu dengan Pemprov, Pemkab, maupun Pemkot, kami bersama sama akan fokus dan memastikan pelayanan terbaik kepada para korban,” kata Khofifah, Senin (3/9).
Khofifah kembali memastikan, korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, seluruh biayanya ditanggung pemerintah. Khofifah pun meminta keluarga korban yang masih menjalani perawatan tidak khawatir dan memikirkan masalah biaya.
“Seluruh layanan kesehatan yang diberikan untuk para korban insiden Kanjuruhan, baik yang ada di rumah sakit di Kabupaten Malang, Kota Malang, RS Saiful Anwar milik Pemprov Jawa Timur, semua atas tanggungan pemerintah," ujar Khofifah.
Khofifah menyatakan, Pemprov Jatim juga akan mengawal pengusutan hingga tuntas terkait penyebab insiden Kanjuruhan yang dilakukan oleh jajaran terkait. Sebab insiden ini menjadi duka mendalam tak hanya bagi Jatim, tapi juga duka bagi Indonesia.
Khofifah pun mengajak masyarakat Jatim untuk melakukan Sholat Ghoib untuk para korban yang meninggal dunia. Sholat Ghoib bisa dilakukan secara terkordinir oleh masing-masing elemen masyarakat untuk mendoakan agar mereka yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT
“Secara khusus saya mengajak seluruh warga Jawa Timur untuk menyempatkan Sholat Ghoib bagi para korban insiden Kanjuruhan yang meninggal dunia. Kita doakan bersama mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kat Khofifah.