Senin 03 Oct 2022 12:32 WIB

Liz Truss Pertahankan Rencana Ekonominya

Truss meluncurkan rencananya untuk memotong pajak dua pekan setelah menjabat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Inggris Liz Truss meninggalkan 10 Downing Street untuk menghadiri parlemen di London, Jumat, 23 September 2022. Kanselir akan menyampaikan anggaran mini di parlemen.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Perdana Menteri Inggris Liz Truss meninggalkan 10 Downing Street untuk menghadiri parlemen di London, Jumat, 23 September 2022. Kanselir akan menyampaikan anggaran mini di parlemen.

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Perdana Menteri Inggris Liz Truss mencoba menyakinkan masyarakat dan partainya pada rencana ekonominya. Truss mengatakan seharusnya ia lebih banyak "meletakan dasar" rencana ekonomi yang dirancang ketika nilai poundsterling jatuh ke titik terendahnya dan naiknya biaya pinjaman.

Di hari pertama konferensi tahunan Partai Konservatif, Senin (3/10/2022) Truss menggunakan nada yang lebih lembut dengan mengatakan ia akan membantu masyarakat selama musim dingin dan setelahnya. Ia baru menjabat selama satu bulan tapi sudah menghadapi tekanan yang sangat kuat.

Baca Juga

Ia membela "rencana pertumbuhan" sebuah paket kebijakan pemotongan pajak yang telah dikritik investor dan ekonom. Sebab rencana itu menjabarkan bagaimana miliaran pounds digunakan tapi hanya sedikit detail tentang dari mana dananya didapatkan.

Truss mengatakan ia sudah berada di jalur yang tepat dengan menunjukkan ia belum menjelaskan dengan menyeluruh masalah Britania yang mendalam pada kritikus. Menurutnya masalah-masalah itu membutuhkan rencana radikal.  

Pengusaha dan investor menolak argumen itu sebagai alasan turunnya nilai pounds dan menaiknya biaya pinjaman pekan lalu. Truss tidak membantah ia perlu memotong banyak pengeluaran layanan masyarakat untuk menjalankan rencananya.

Sementara ia menolak menaikan bantuan ke masyarakat untuk disesuaikan dengan inflasi sambil mendorong pemotongan pajak bagi orang-orang kaya. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Konservatif khawatir hal ini akan merusak prospek pemilihan umum 2024.

Dalam wawancaranya dengan BBC ia ditanya apa yang ia lakukan untuk meredakan kecemasan masyarakat pada dampak rencananya terhadap hipotek, pinjaman dan biaya sewa. "Saya mengerti kekhawatiran mereka tentang apa yang terjadi pekan ini," jawabnya di Kota Birmingham.

"Saya yakin dengan paket yang kami umumkan dan saya yakin pada faktanya kami akan cepat mengumumkannya karena kami harus bertindak, tapi saya menerima seharusnya kami meletak dasarnya lebih baik lagi," katanya.

Ketua dewan Partai Konservatif Jake Berry mengatakan reaksi pasar mungkin terlalu berlebihan. Tapi ia mengakui ia bukan seorang ekonom. "Mari lihat di mana pasar dalam enam bulan ke depan," katanya pada Sky News.

Truss mulai menjabat pada 6 September lalu tapi Ratu Elizabeth meninggal dua hari kemudian. Jadi hari-hari pertamanya sebagai perdana menteri harus terhenti oleh masa berkabung nasional, semua tindakan politik dihentikan sementara.

Ia meluncurkan rencananya untuk memotong pajak dua pekan setelah menjabat. Rencana itu telah ia janjikan selama kampanye melawan mantan menteri keuangan Rishi Sunak yang menolak pemotongan pajak.

Tapi skala pemotongan pajak yang tidak didanai itu membuat pasar takut. Setelah aksi jual besar-besar nilai pounds jatuh tapi mulai pulih setelah bank sentral melakukan intervensi. Tapi biaya pinjaman masih sangat tinggi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement