Senin 03 Oct 2022 13:14 WIB

Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah 86 Persen

Menhub Budi Karya mengatakan progres kereta cepat Jakarta-Bandung sudah 86 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara pembangunan depo dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat progres pembangunan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 86 persen.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Foto udara pembangunan depo dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat progres pembangunan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 86 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus melakukan proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Saat ini progres proyek KCJB sudah mencapai 86 persen dan akan diuji coba pada Maret 2023 serta beroperasi pada Juni 2023.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan KCJB pada Sabtu (1/10/2022) menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping pada November 2022 saat berlangsungnya KTT G20 dengan menaiki kereta inspeksi.

Baca Juga

“Suatu kebanggaan bahwa Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat,” kata Budi.

Budi mengatakan saat ini yang menjadi fokus utama penyelesaian KCJB yang membentang dari Stasiun Halim-Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang-Stasiun dan Depo Tegalluar adalah dari Stasiun Halim Jakarta sampai dengan Stasiun Padalarang.

Budi menututkan, Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder KCJB yang akan menuju Stasiun Bandung.

“Kita targetkan perjalanan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung akan menempuh waktu 52 menit. Dari Jakarta ke Padalarang 30 menit dan dari Padalarang ke Bandung (menggunakan kereta feeder) 22 menit,” ungkap Budi.

Sebelum meninjau proyek KCJB, Budi juga meninjau Stasiun Padalarang yang tengah dilakukan sejumlah pembangunan prasarana perkeretaapian. Pembangunan prasarana tersebut dilakukan untuk memperlancar perjalanan kereta feeder KCJB dari Stasiun Padalarang-Stasiun Cimahi-Stasiun Bandung.

Saat ini, pemerintah tengah melakukan sejumlah pembangunan seperti penataan rel (emplasemen) di stasiun-stasiun antara Padalarang-Bandung. Selain itu juga penanganan perlintasan sebidang dengan membangun Flyover dan jembatan penyeberangan orang di tiga titik yaitu di Ciroyom, Cimindi, dan Pusdikpom, Cimahi.

Selain untuk kereta feeder KCJB, jalur Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung yang merupakan kawasan heritage ini juga dilalui oleh kereta api lokal Bandung Raya yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter. Jalur KA Padalarang-Bandung tersebut melewati sejumlah stasiun yakni Stasiun Gadobangkong, Stasiun Cimahi, Stasiun Cimindi, Stasiun Andir, Stasiun Ciroyom, dan Stasiun Bandung.

Pembangunan infrastruktur KCJB dilakukan dalam rangka menciptakan sistem transportasi yang lebih cepat, efisien, ramah lingkungan, dan juga terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

“Penggunaan teknologi yang tinggi, diharapkan terjadi transfer armtau alih pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas SDM nasional dan juga membuka banyak lapangan pekerjaan,” ungkap Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement