AP II Pastikan Bandara Purbalingga Siap Layani Penerbangan Komersial
Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yusuf Assidiq
Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah. | Foto: AP II
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, siap kembali melayani penerbangan komersial pada bulan ini. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan kesiapan operasional dan pelayanan bandara.
Executive General Manager Bandara Jenderal Besar Soedirman, Catur Sudarmono, memastikan seluruh area bandara baik di sisi darat dan udara siap untuk mendukung penerbangan komersial. “Di tengah pandemi Covid-19, Bandara Jenderal Besar Soedirman selalu beroperasi dan seluruh area seperti check in area, boarding lounge, baggage claim area, hingga fasilitas umum sudah siap melayani penumpang,” kata dia.
Untuk sisi udara, Catur menuturkan, landasan pacu berdimensi 1.600 meter dipastikan siap melayani penerbangan pesawat propeller. Pesawat tersebut dapat mengangkut penumpang dengan kapasitas di bawah 100 penumpang.
Untuk layanan transportasi darat bagi penumpang pesawat, ia memastikan juga siap melayani penumpang. Khususnya untuk layanan taksi dan bus Trans Jateng. Catur menambahkan, fasilitas keamanan juga telah siap.
Antara lain Walkthrough Metal Detector (WTMD), Handheld Metal Detector (HHMD), x-ray untuk bagasi, serta CCTV. “Sementara itu untuk aspek keselamatan, telah disiapkan fasilitas untuk Airport Rescure and Fire Fighting (ARFF) Category 5,” jelas Catur.
Saat ini enam kepala daerah di Jateng bagian barat dan selatan yakni Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Pemalang, dan Kebumen menyatakan komitmennya untuk menjamin tingkat keterisian penumpang pesawat di Bandara Purbalingga. Khususnya melalui blocking seat atau pembelian kursi.
Skema pembelian kursi tersebut akan dibahas lebih lanjut antara maskapai bersama perwakilan daerah masing-masing yang difasilitasi Kemenhub. “Saya mengucapkan terima kasih kepada para kepala daerah yang kompak akan mengupayakan block seat. Ini artinya ada jaminan tingkat keterisian penumpang pesawat dan memberikan kepastian adanya penerbangan di bandara ini,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi menjelaskan upaya memberikan jaminan block seat ini dilakukan sebagai upaya awal agar penerbangan dari dan ke Bandara JB Soedirman dapat segera beroperasi kembali setelah terdampak pandemi Covid-19. Budi mengharapkan block seat tersebut tidak berlangsung lama dan setelah itu menjadi penerbangan yang biasa.
Kementerian Perhubungan menargetkan Oktober 2022, semua pihak baik pemda, operator penerbangan, serta operator bandara, sepakat berkomitmen menyelenggarakan tiga penerbangan dalam satu pekan sebagai permulaan. “Ini bukti adanya kekompakan dan kerja sama yang baik antara Kemenhub, pemda, operator bandara, serta maskapai, untuk memastikan adanya penerbangan di bandara ini,” ujar Budi.
Ia menilai penerbangan dari dan ke Bandara JB Soedirman sangat potensial dan pelayanan penerbangan di bandara ini telah dinanti oleh masyarakat Purbalingga dan sekitarnya. Keberadaan bandara tersebut diyakini akan memberikan banyak manfaat positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat di Purbalingga dan sekitarnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang mewakili enam kepala daerah di Jateng bagian barat dan selatan mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh mendukung upaya pembukaan kembali penerbangan di Bandara JB Soedirman melalui jaminan block seat.
“Dengan dukungan para kepala daerah, akan terbentuk captive market yang baik dan kita harapkan kunjungan ke bandara ini semakin meningkat,” kata Dyah.