Senin 03 Oct 2022 17:34 WIB

Tragedi Kanjuruhan, Baznas Pusat Alokasikan Hingga Rp 500 Juta

Baznas merencanakan untuk memberikan beasiswa kepada para yatim.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut serta dalam memberikan bantuan pada tragedi Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut serta dalam memberikan bantuan pada tragedi Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut serta dalam memberikan bantuan pada tragedi Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur. Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Muhammad Imdadun Rahmat mengatakan, Baznas pusat mengalokasikan hingga Rp 500 juta untuk tragedi ini.

"Dari Baznas Pusat kurang lebih kita alokasikan antara Rp 250-500 juta, untuk Baznas provinsi Jawa Timur, Kota Malang maupun Kabupaten Malang, masih belum tahu akan mengalokasikan dana berapa untuk merespons tragedi ini," kata Imdadun Rahmat pada Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Imdadun mengatakan, Baznas Malang Raya yaitu Baznas Kabupaten Malang, Kota Malang maupun Baznas Batu telah terjun lebih awal untuk turut mengevakuasi korban dan membawa para korban terluka ke Rumah sakit. Mereka mengerahkan para relawan beserta ambulansnya di waktu awal terjadinya peristiwa tragedi Kanjuruhan.

"Saat ini Baznas Jawa Timur dan Baznas Malang Raya sedang melakukan pengumpulan data dan verifikasi data para keluarga korban terutama yang meninggal, yang berstatus mustahik yang berhak untuk menerima dana bantuan dari zakat infak dan sedekah. Baznas pusat telah melakukan koordinasi baik dengan Baznas Malang Raya maupun dengan Baznas Jawa Timur, pertama pendataan, kedua terkait dengan respons atau bantuan apa yang diperlukan oleh para korban terutama mereka yang keluarga dari yang meninggal," papar Imdadun.

Dia melanjutkan, Baznas merencanakan akan menghitung kebutuhan yang disumbangkan untuk santunan kepada para keluarga yang menjadi korban. Selain itu Baznas merencanakan untuk memberikan beasiswa kepada para yatim yang ditinggalkan orang tuanya dalam tragedi ini.

"Sementara yang bisa kontribusikan adalah santunan dan beasiswa, kami juga punya program pengembangan usaha kecil apabila nanti dari kalangan para korban ini sesuai dengan program pengembangan ekonomi kecil maka kami akan bantu dengan skema usaha kecil," kata dia.

Imdadun mengungkapkan, Baznas ikut andil karena pada dasarnya para korban merupakan suporter yang mendukung kesebelasan yang dicintai, dan terjadilah peristiwa yang tidak diinginkan. Imdadun mengungkapkan, bagi para korban yang memenuhi kriteria mustahik maka mereka berhak untuk mendapatkan santunan dari Baznas.

"Harapan ke depan sesungguhnya peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi lagi, dan karena korban-korban nyawa seperti ini, selain akan membawa duka yang mendalam bagi mereka yang ditinggalkan, juga ini secara ekonomi merugikan mereka yang ditinggalkan terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung ekonomi dan penghidupan keluarga. Maka dengan wafatnya mereka, maka akan muncul kemiskinan-kemiskinan baru, oleh karena itu Baznas sangat relevan untuk berkontribusi mengurangi dampak negatif dari dampak tragedi ini," ucap Imdadun.

Di samping itu, Baznas membuka Crisis Center untuk membantu dan melayani kebutuhan korban insiden tragedi Kanjuruhan, setelah laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Crisis Center berlokasi di Kantor Baznas, Matraman, Jakarta Timur, akan menjadi pusat koordinasi dan informasi respons Baznas terkait tragedi Kanjuruhan.

Selain membuka crisis center, Baznas telah mengerahkan bantuan tim medis untuk membantu para korban, dengan bantuan antara lain pengiriman tiga unit ambulans beserta tim medis dari Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, Baznas Jawa Timur, dan Baznas Kabupaten Malang menuju Pos Baznas di Balai Kota Malang, untuk selanjutnya bersama pihak rumah sakit setempat merawat para korban.

"Baznas sangat prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang. Crisis Center langsung didirikan Baznas, demi memberikan pelayanan terbaik kepada korban. Sedangkan untuk membantu pelayanan kemanusia di sana, Baznas mengirimkan tim medis dan ambulans untuk mempercepat pemulihan korban. Komunikasi intens terus terjalin dengan tim di Malang dan berbagai pihak secara intensif, untuk mendata apa saja yang dibutuhkan di sana," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA.

Saidah melanjutkan, pelayanan yang dilakukan Baznas tak hanya kepada korban luka saja, namun juga korban meninggal dunia, dengan meliputi penanganan jenazah dan lainnya. Pendampingan secara psikologis demi melepas rasa trauma para korban luka maupun keluarga yang ditinggalkan, turut menjadi perhatian Baznas.

"Sebagai bentuk keprihatinan, Baznas juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang merupakan tulang punggung keluarga. Termasuk mereka yang termasuk golongan asnaf. Kami akan berusaha maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terdampak," kata Saidah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement