Senin 03 Oct 2022 17:36 WIB

Papua Jadi Penyumbang Terbanyak Malaria

80 persen penyakit malaria nasional dari Papua.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
 Papua Jadi Penyumbang Terbanyak Malaria. Foto:  Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).
Foto: AP
Papua Jadi Penyumbang Terbanyak Malaria. Foto: Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan saat ini Provinsi Papua menjadi penyumbang kasus malaria terbanyak di Indonesia.

"Data saat ini, Provinsi Papua penyumbang kasus Malaria terbanyak sebesar 81 persen secara nasional," kata Maxi, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Upaya percepatan penurunan laju kasus Malaria di Papua, lanjut Maxi, tidak mungkin dilakukan dengan kegiatan rutin yang biasa saja. Menurutnya, harus ada gerakan luar biasa. 

"Mulai dari penemuan kasus oleh kader, termasuk di sekolah dan komunitas," katanya.

Salah satunya dengan  Gerakan Nasional Bulan Berantas Malaria dan Gebrak Siamal (Siaga Malaria) yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dari tataran pemerintah daerah, masyarakat, hingga kader di fasilitas layanan kesehatan primer. Seluruh kader bertugas memandu jalannya pencegahan penyakit Malaria dengan membersihkan tempat perindukan nyamuk di seluruh permukiman penduduk.

Selain itu, Kemenkes juga menginisiasi Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan di seluruh distrik Papua. "Sanitasi sangat memengaruhi penanggulangan Malaria," katanya.

Adapun untuk daerah yang masih banyak nyamuk Anopheles penyebab Kemenkes mendistribusikan bantuan kelambu berisektisida. Ditargetkan malaria akan tereliminasi pada 2030.

"Target eliminasi Malaria secara nasional pada 2030, tapi khusus di Papua kita percepat di 2027 mencapai eliminasi dan stop buang air besar secara tuntas," katanya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes RI, tercatat kasus positif Malaria di Indonesia  sebanyak 248.860 kasus dan 229.015 di antaranya berhasil diobati. Untuk kasus suspek yang terdeteksi tercatat ada sebanyak 1.758.104 dari total spesimen yang diperiksa sekitar 1.745.258 spesimen.

Sementara untuk jumlah orang yang dinyatakan positif pada  Januari-Agustus 2022 tercatat sebanyak 250.000 kasus. Maxi mengatakan, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 362 daerah di antaranya yang sudah mencapai eliminasi Malaria.

Sedangkan lima kabupaten/kota dengan jumlah kasus positif Malaria terbanyak berada di Provinsi Papua, di antaranya Mimika (77.379 kasus), Kota Jayapura (27.436 kasus), Jayapura (17.676 kasus), Yahukimo (12.099 kasus), dan Keerom (10.804 kasus).

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement